ANALISIS DUGAAN ZONA MINERALISASI BERDASARKAN GRAVITASI DAN GEOMAGNETIK DI DAERAH KALUMPANG, MAMUJU, SULAWESI BARAT

SALAM, ABDUL (2021) ANALISIS DUGAAN ZONA MINERALISASI BERDASARKAN GRAVITASI DAN GEOMAGNETIK DI DAERAH KALUMPANG, MAMUJU, SULAWESI BARAT. Other thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA.

[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (213kB) | Preview
[thumbnail of Abstract.pdf]
Preview
Text
Abstract.pdf

Download (366kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (278kB) | Preview

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral yang terbentuk akibat
jalur magmatik. Jalur magmatik menjadi sumber dari pembentukan mineral baru
yang disebut alterasi. Alterasi merupakan proses pembentukan mineral baru melalui
fluida hidrothermal yang mengalir melalui struktur batuan baik berupa rekahan
ataupun patahan. Proses alterasi akan menghasilkan suatu pengendapan mineral
yang disebut mineralisasi. Peran struktur tersebut menjadi faktor utama dalam
pembentukan jalur mineralisasi pada suatu daerah. Sulawesi merupakan pulau yang
dilalui oleh jalur magmatik dan mengalami aktifitas tektonik yang masif sehingga
menghasilkan struktur baik berupa rekahan atau patahan yang menjadi faktor dalam
pembentukan mineralisasi.
Penelitian dilakukan dengan melakukan pengolahan data gravitasi satelit dan
geomagnetik. Metode gravitasi dan geomagnetik merupakan metode geofisika
bersifat regional. Kedua metode tersebut bertujuan untuk menghasilkan gambaran
persebaran struktur pada daerah penelitian. Persebaran struktur tersebut
tergambarkan dalam peta Tilt derivative berupa kemenerusan nilai netral (nol).
Hasil persebaran tersebut dikorelasi terhadap model Geolistrik yang menunjukkan
persebaran dugaan zona mineralisasi. Dalam memberikan gambaran bawah
permukaan, dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dua dimensi (2D) dan dua
setengah dimensi (2.5D).
Daerah penelitian berada pada Formasi Latimojong berumur tersier awal dan
Batuan Terobosan berumur mio-pliosen. Daerah penelitian menunjukkan
keberadaan struktur sesar mendatar mengiri berarah barat – laut tenggara. Sesar
mendatar mengiri yang merupakan kemenerusan sesar Budong-budong
menyebabkan terbentuknya struktur minor berarah barat-timur. Hasil pemodelan
2D (peta Tilt derivative) menunjukkan pengaruh struktur sebagai jalur
pembentukan mineralisasi. Hasil pemodelan 2.5D dengan rata-rata error 10%
menunjukkan nilai suseptibilitas dalam klasifikasi berdasarkan Formasi dan daerah
mineralisasi yaitu zona mineralisasi dengan suseptibilitas 0.02, Batuan Beku 0.04
dan Batuan Metamorf 0.05.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: struktur, zona mineralisasi, Tilt derivative
Subjek: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography
Depositing User: Nurul Alifah Rahmawati
Date Deposited: 21 Jan 2021 05:43
Last Modified: 21 Jan 2021 05:43
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24365

Actions (login required)

View Item View Item