Hamidah, Siti and Purwanto, Purwanto and Sutanto, Sutanto (2021) PENGEMBANGAN TANAMAN PARIJOTO UNTUK MENDUKUNG EKOWISATA DUSUN TURGO DESA PURWOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN. In: Seminar Nasional Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta 2020, 14 Oktober 2020, Eastparc Hotel Yogyakarta.
|
Text
2 Full Paper_Siti Hamidah.pdf Download (330kB) | Preview |
Abstract
Tanaman Parijoto (Medinilla speciosa L) juga kerap disebut anggur Asia. Meskipun banyak tumbuh liar, tanaman ini juga bisa dibudidayakan di pekarangan, pot, maupun dijadikan tanaman hias di dalam ruangan. Buah parijoto yang tumbuh di daerah Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah ini punya banyak khasiat, salah satunya dipercaya bisa mengatasi masalah susah hamil. Buah cantik ini mengandung antioksidan alami seperti tanin, flavonoid, dan saponin yang dapat menangkal radikal bebas masuk ke tubuh. Flavonoid juga memiliki manfaat antara lain untuk menghambat penyebaran tumor, menghambat pertumbuhan sel kanker, serta menghambat aktivitas enzim yang merupakan pemicu terjadinya peradangan dan penyakit pada sistem imun. Secara Administratif, Dusun Turgo termasuk dalam wilayah Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Secara Geografis Dusun Turgo terletak di Kaki Gunung Merapi, di lereng sebelah Selatan, sebagian wilayahnya merupakan wilayah Taman Nasional Gunung Merapi. Dusun Turgo dikenal masyarakat karena di puncak bukit Turgo terdapat Makam Syeh Jumadil Kubro. Masyarakat yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa Kota di Jawa Tengah berkunjung ke Dusun Turgo dalam rangka berziarah ke Makam Syeh Jumadil Kubro. Ekowisata yang berkembang selama ini adalah Wisata Religi. Sarana dan Prasarana yang diusahakan masyarakat Dusun Turgo masih sederhana dan bersifat perorangan, diantaranya tempat parkir, toilet, dan Warung yang menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung, diantaranya Kopi Turgo, Teh (Kliyeng) Turgo, Keripik Enthik. Sebetulnya sudah ada beberapa orang warga Dusun Turgo yang menyediakan Home Stay, untuk pengunjung yang ingin bermalam di Dusun Turgo. Masyarakat Dusun Turgo sudah mengenal dan mengusahakan tanaman Parijoto, namun masih sebagai tanaman hias di pekarangan. Sebagian masyarakat juga mengenal buah Parijoto sebagai obat bagi pasangan suami isteri yang belum mempunyai anak (keturunan). Selain itu Tanaman Parijoto dikenal sebagai Icon Batik Kabupaten Sleman, sehingga dikenal Batik Parijoto. Potensi yang dimiliki Tanaman Parijoto, khususnya di Dusun Turgo, bisa dikembangkan sebagai: (1) Tanaman Hias yang ditanam di Pekarangan, Pot, maupun di dalam ruangan, sehingga memperindah halaman dan ruangan (2) Buah Parijoto bisa diolah menjadi minuman khas Dusun Turgo (Sirup, Jus, Sari Buah) untuk mendampingi Kopi dan Teh yang sudah ada. Sehingga diharapkan bisa mendukung pengembangan Ekowisata Dusun Turgo, untuk itu perlu upaya pemberdayaan masyarakat, baik dari Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Balai Taman Nasional Gunung Merapi , dan dari pihak Perguruan Tinggi. Kata Kunci: Tanaman Parijoto, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Eko Wisata, Stakeholder
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Tanaman Parijoto, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Eko Wisata, Stakeholder |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | S.P., M.Sc Danar Wicaksono |
Date Deposited: | 20 Jan 2021 08:32 |
Last Modified: | 20 Jan 2021 09:29 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24302 |
Actions (login required)
View Item |