PERENCANAAN LUMPUR DAN HIDROLIKA PEMBORAN SUMUR “B-2” LAPANGAN “AAS” KSO BANYUBANG BLORA ENERGI

SAPUTRO, ARIF ARI ADI (2020) PERENCANAAN LUMPUR DAN HIDROLIKA PEMBORAN SUMUR “B-2” LAPANGAN “AAS” KSO BANYUBANG BLORA ENERGI. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (128kB) | Preview
Preview	Text COVER.pdf Download (127kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (247kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (187kB) | Preview
Preview	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (170kB) | Preview
	Text SKRIPSI-ARIF-ADI-SAPUTRO-113160160125.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Sumur B-2 merupakan sumur pengembangan pada Struktur Banyubang Timur yang berada di wilayah kerja KSO Banyubang Blora Energi. Sumur B-2 akan dibor dengan kedalaman akhir 600 m menembus Formasi Wonocolo, Bulu dan Ngrayong. Berdasarkan pemboran Sumur-P5, Formasi Wonocolo berada dari permukaan sampai kedalaman 250 mMD dan didapati problem pemboran berupa lost circulation. Formasi bulu dari kedalamanan 250-335m, sedangakan Formasi Ngrayong akan ditembus pada kedalaman 335-600 mMD kemungkinan didapati pula problem berupa lost circulation, sloughing shale, kick, dan pipe sticking. Oleh karena itu untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya problem pemboran pada Sumur B-2 maka perlu dilakukan perencanaan lumpur dan hidrolika pemboran yang tepat berdasarkan kondisi dan lithologi formasi yang ditembus pada operasi pemboran.
Perencanaan lumpur dan hidrolika pemboran dimulai dengan menentukan prediksi tekanan formasi menggunakan metode d-eksponent, kemudian penentuan tekanan rekah formasi menggunakan persamaan Hubbert & Willis dengan data tekanan overburden. Tahap selanjutnya yaitu menentukan tekanan hidrostatik lumpur pemboran dengan membuat safety mud window dimana tekanan hidrostatik lumpur harus lebih besar dari tekanan formasi dan lebih kecil dari tekanan rekah formasi. Kemudian menentukan kapasitas dan displacement lumpur di dalam lubang bor serta penentuan volume lumpur yang dibutuhkan di setiap trayek pemboran, serta menentukan jenis, sifat fisik dan komposisi lumpur yang akan digunakan sesuai dengan formasi atau lithologi batuan yang akan ditembus. Tahap terakhir yaitu dilakukan perencanaan hidrolika pemboran.
Jenis lumpur yang digunakan pada trayek 13-3/8” yaitu spud mud dengan densitas sebesar 8,7 ppg, PV 10 cp, dan YP sebesar 18 lb/100ft2. Pada perencanaan hidrolika pemboran, Batasan laju alir minimum sebesar 501,6 gpm dan laju alir optimumnya sebesar 955 gpm. Jenis lumpur yang digunakan pada trayek 9-5/8” yaitu KCL Polymer dengan densitas sebesar 8,9 ppg, PV 15 cp, dan YP sebesar 20 lb/100ft2. Pada perencanaan hidrolika pemboran, Batasan laju alir minimum sebesar 323,5 gpm dan laju alir optimumnya sebesar 702 gpm. Jenis lumpur yang digunakan pada trayek 7” yaitu KCL PHPA Polymer dengan densitas 9,7 ppg, PV 15 cp, dan YP sebesar 25 lb/100ft2. Pada perencanaan hidrolika pemboran, Batasan laju alir minimum sebesar 174.6 gpm dan laju alir optimumnya sebesar 310 gpm. Untuk pengangkatan serbuk bor di semua trayek, didapatkan nilai rasio pengangkatan serbuk bor (Ft) diatas 90 %, konsentrasi serbuk bor (Ca) dibawah 5% dan Indeks pengangkatan serbuk bor (CCI) diatas 1 yang berarti hole cleaning sudah baik.
Dari hasil perencanaan pada setiap trayek diharapkan dapat menghasilkan pemboran yang optimal dan mencegah terjadinya problem pemboran seperti hilang lumpur, sloughing shale, kick, dan terhindar dari masalah pipa terjepit.
Kata Kunci: Lumpur pemboran, Hidrolika pemboran, Problem pemboran

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Lumpur pemboran, Hidrolika pemboran, Problem pemboran
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	23 Dec 2020 03:48
Last Modified:	20 Jan 2023 04:14
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24230

Actions (login required)

View Item