IDENTIFIKASI ZONA SEBARAN AKUIFER AIR TANAH BERDASARKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAN NERACA AIR DI LAPANGAN “W” KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH

PANGESTU, WIMBO AGUNG (2020) IDENTIFIKASI ZONA SEBARAN AKUIFER AIR TANAH BERDASARKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAN NERACA AIR DI LAPANGAN “W” KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (253kB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (412kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (253kB) | Preview
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (231kB) | Preview
[thumbnail of Daftra Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftra Pustaka.pdf

Download (96kB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI-FULL.pdf] Text
SKRIPSI-FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Lokasi penelitian berada di Lapangan “W” Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Pertumbuhan penduduk di daerah penelitian yang semakin meningkat menyebabkan
kebutuhan akan air bersih juga terus meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi
air tanah di daerah penelitian untuk mendapatkan sumber air baru yang terdapat pada
akuifer di bawah permukaan.
Penelitian dilakukan menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger
dengan 20 titik pengukuran dengan panjang bentangan AB 400 meter. Pengolahan data
geolistrik menggunakan software Ip2win dan Strater untuk identifikasi akuifer secara
vertikal serta Rockwork untuk mengetahui zona sebaran akuifer. Selain itu digunakan
perhitungan neraca air untuk mengetahui kondisi ketersediaan air.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa akuifer berada pada lapisan Batupasir
napalan dengan nilai resistivitas 15 – 20 Ohmm. Persebaran akuifer air tanah berada pada
kedalaman yang bervariasi. Akuifer dangkal berada di kedalaman 5 – 28 meter dengan
ketebalan 4 – 6,1 meter. Akuifer dalam berada pada kedalaman 33 – 74 meter dengan
ketebalan 10,8 – 21 meter. Akuifer dangkal yang cocok untuk sumur gali berada di sekitar
titik T1 sedangkan akuifer dalam sebagai sumur bor berada di sekitar titik T5. Data neraca
air menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, akuifer dangkal mengalami imbuhan
air setiap bulan surplus yaitu bulan januari, Februari, Maret dan Desember. Pada bulan
defisit akuifer dangkal tidak mengalami imbuhan air yaitu bulan Juni, Juli dan Agustus
Sedangkan bula April, Mei, September, Oktober dan November selama lima tahun terakhir
tidak menentu dimana bisa terjadi surplus ataupun defisit tergantung perbedaan perubahan
cuaca setiap tahunnya. Sedangkan akuifer dalam tidak berhubungan dengan kondisi surplus
dan defisit karena terdapat lapisan impermeabel di atasnya.
Kata Kunci : Air tanah, Geolistrik, Neraca Air, Schlumberger

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Air tanah, Geolistrik, Neraca Air, Schlumberger
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 21 Sep 2020 02:57
Last Modified: 13 Feb 2023 03:48
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/23704

Actions (login required)

View Item View Item