ANALISIS GAS CONTENT COALBED METHANE DENGAN METODE DESORPTION TEST PADA SUMUR CBM “X” KECAMATAN TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

EMANIRUS SYAM, IQBALUDIN (2013) ANALISIS GAS CONTENT COALBED METHANE DENGAN METODE DESORPTION TEST PADA SUMUR CBM “X” KECAMATAN TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (685kB) | Preview

Abstract

Coalbed methane (CBM) merupakan salah satu sumber energi alternatif
yang mulai dikembangkan di Indonesia. Hal tersebut didasari dengan menipisnya
cadangan energi dan tuntutan penggunaan energi yang ramah lingkungan serta
melimpahnya sumberdaya batubara di Indonesia yang secara otomatis potensi
CBM pun akan melimpah. Penelitian yang dilakukan pada perusahaan CBM “X”
di sumur CBM “X” Kalimantan Timur bertujuan untuk menghitung dan
menganalisis gas content coalbed methane dengan metode desorption test guna
mendapatkan data hasil pengujian lost gas (Q1), desorbed gas (Q2), residual gas
(Q3) dan gas content total sebagai data pendukung eksplorasi CBM.
Perhitungan gas content dengan metode desorption test mengacu pada
metode Australian Standard (AS 3989-1999). Penelitian yang dilakukan
dikhususkan pada 3 seam batubara yaitu seam A (kedalaman 332,67 m – 334,12
m), seam B (kedalaman 416,62 m – 418,22 m) dan seam C (kedalaman 463,50 m
– 465,08 m), dari ketiga seam tersebut dilakukan pengujian desorption test
menggunakan 6 canister yaitu CG.001, CG.002, CG.003, CG.004, CG.005 dan
CG.006.
Hasil penelitian dan perhitungan gas content dengan metode desorption
test, maka didapatkan nilai lost gas (Q1), desorbed gas (Q2), residual gas (Q3)
dan gas content total pada seam A, seam B dan seam C, maka dalam satu satuan
panjang (1 m) core batubara diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Karakteristik batubara pada seam A : mempunyai warna hitam kecoklatan,
mudah rapuh dengan nilai HGI (Hardgrove Grindability Index) 49, di dalam
core batubara terdapat sisipan batu lempung. Karakteristik batubara pada
seam B : mempunyai warna hitam mengkilap, kompak, cukup keras dengan
nilai HGI (Hardgrove Grindability Index) 44, terdapat cukup banyak cleat di
dalam core batubara. Karakteristik batubara pada seam C : mempunyai warna
hitam mengkilap dengan sedikit pengotor, kompak, keras dengan nilai HGI
(Hardgrove Grindability Index) 42, terdapat sedikit cleat di dalam core
batubara.
2. Nilai lost gas (Q1) seam A, B, C adalah 9,89 scf/ton; 14 scf/ton; 7,42 scf/ton.
Nilai desorbed gas (Q2) seam A, B, C adalah 58 scf/ton; 209,5 scf/ton;
191,58 scf/ton. Nilai residual gas seam A, B, C adalah 39,83 scf/ton; 137,375
scf/ton; 136,95 scf/ton. Nilai gas content total coalbed seam A, B, C adalah
107,73 scf/ton; 360,875 scf/ton; 337,234 scf/ton.
3. Banyaknya jumlah gas content coalbed methane tergantung pada
karakteristik batubara, nilai HGI, kedalaman dan waktu yang dibutuhkan
untuk penanganan core batubara sampai masuk ke dalam canister dan ditutup
rapat.
4. Seam batubara A, B dan C pada sumur CBM “X” semuanya berpotensi untuk
dilakukan eksploitasi, karena mempunyai nilai gas content coalbed methane
yang cukup besar yaitu lebih dari 20 scf/ton.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 25 May 2016 02:06
Last Modified: 25 May 2016 02:06
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2370

Actions (login required)

View Item View Item