PAMELA, PAMELA (2016) Geologi Dan Studi Potensi Pembentuk Asam Blok R Daerah Biangan Dan Sekitarnya, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (18kB) | Preview |
Abstract
Lokasi penelitian berada diwilayah konsesi PT. Bharinto Ekatama, Daerah Biangan dan sekitarnya, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis daerah telitian terletak pada koordinat 1150 25' 38.4"- 1150 27' 47.8" bujur timur dan 000 51' 00" - 000 52' 38.1" lintang selatan, pada koordinat UTM 325000 – 329000, 9903000 – 9906000 dengan proyeksi UTM WGS84 50 M. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, menurut Verstappen (1985), maka Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 2 bentukan asal dan 3 bentuklahan yaitu : a. Bentukan asal fluvial (F) terdiri atas satuan bentuklahan tubuh sungai (F1) dan satuan bentuklahan dataran aluvial (F2), b. Bentukan asal struktural (S) terdiri atas satuan bentuklahan perbukitan homoklin berlereng miring- agak curam (S1) dan satuan bentuklahan perbukitan homoklin berlereng landai (S2). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian yaitu subdendritik. Daerah penelitian termasuk dalam Formasi Pulaubalang Cekungan Kutai, terbentuk pada lingkungan pengendapan tidal delta plain (Allen & Chambers, 1998). Stragrafi daerah penelitian dibagi menjadi tiga (3) satuan tidak resmi dan Endapan Aluvial, yang diurutkan dari tua ke muda yaitu : Satuan Batupasir kuarsa A Pulaubalang (Miosen Awal Bagian Tengah), Satuan Batulempung Pulaubalang (Miosen Awal Bagian Akhir), Satuan Batupasir kuarsa B Pulaubalang (Miosen Tengah), dan Endapan Aluvial (Holosen – Resen). Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian adalah struktur homoklin. Yaitu jurus dan kemiringan lapisan batuan yang relatif sama atau seragam, dengan arah umum jurus perlapisan batuan berarah barat daya – timur laut. Berdasarkan analisis Net Acid Generation suatu lapisan dapat diklasifikasikan PAF (Potentially Acid Forming) yaitu batuan yang berpotensi membentuk asam, apabila nilai NAPP (Net Acid Producting Potential) > 0 dan nilai NAG (Net Acid Generation) pH < 4.5. pH sangat rendah ini mengindikasikan bahwa batuan tersebut mengandung mineral pirit dan/mineral sulfat lainnya. Kandungan sulfur yang berupa pirit inilah yang mempengaruhi lapisan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang (PAF) apabila terpapar ke udara dan bereaksi dengan oksigen, selain itu dengan adanya hujan atau air tanah yang mengalir pada lapisan batuan tersebut membuat oksidasi mineral sulfide berjalan dengan baik yang akhirnya akan menghasilkan air asam. Berdasarkan pengamatan pada 4 sumur pada Blok R, yaitu sumur P1, P2, P3 dan P4 disimpulkan bahwa batuan yang berpotensi membentuk asam adalah soil serta roof dan floor pengapit batubara yang berupa batulempung karbonan pada Satuan Batulempung Pulaubalang
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Sarimin Sarimin |
Date Deposited: | 25 May 2016 01:27 |
Last Modified: | 25 May 2016 01:27 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2347 |
Actions (login required)
View Item |