Perspektif Komunikasi Bencana

Lestari, Puji (2019) Perspektif Komunikasi Bencana. PT. Kanisius, Yogyakarta. ISBN 978-979-21-6339-1

[img]
Preview
Text
Buku Perspektif Komunikasi - Lengkap dengan Cover.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Bencana terjadi ketika masyarakat dan sistem sosial, termasuk sistem pemerintah (pusat dan atau pemerintah daerah) tidak mempunyai kapasitas untuk mengelola ancaman yang menimpanya. Bencana dapat menyebabkan: berubahnya sistem sosial tidak normal, merugikan harta benda atau jiwa manusia, merusak struktur sosial komunitas, serta memunculkan lonjakan kebutuhan pribadi atau komunitas, bahkan menambah kesibukan pemerintah dan masyarakat. Bencana cenderung terjadi pada masyarakat yang rentan. Kerentanan masyarakat diawali dari hati dan perasaan yang belum atau tidak siap menerima fakta adanya bencana. Rasa yang kurang nyaman (cemas) menyebabkan pikiran kacau. Pikiran kacau berdampak pada sikap dan perilaku yang lemah dan kurang berdaya, kurang kompeten dalam mengelola ancaman. Kompetensi dalam mengelola berbagai ancaman dapat ditingkatkan melalui komunikasi. Buku ini ditulis dengan perspektif komunikasi bencana berdasar riset kebencanaan di berbagai daerah. Perspektif komunikasi dibahas mulai dari komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi publik, komunikasi massa, komunikasi lintas budaya, dan perspektif komunikasi hati yang menjadi temuan baru dalam buku ini. Komunikasi hati mampu melandasi manusia secara individu maupun masyarakat dalam semua aspek komunikasi, terlebih dalam mengelola ancaman bencana. Perspektif komunikasi hati mampu membentuk manusia tangguh bancana. Buku ini juga mendukung agenda pemerintah sejak tahun 2014 mengembangkan cetak biru riset kebencanaan sebagimana diungkapkan Dody Ruswandi, Deputi Bidang Kesiapsiagaan BNPB (Kompas, Rabu 04/06/2014, hlm. 13) yang berpendapat bahwa “Penelitian dalam penanggulangan bencana sebenarnya salah satu asas penanggulangan bencana, seperti diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007. Realitas minimnya penelitian tentang kebencanaan adalah latar belakang dari BNPB bersama Kemristek dan Kemdikbud melaksanakan pertemuan ilmiah riset kebencanaan 2014 yang diharapkan setiap tahun dapat menghasilkan cetak biru riset kebencanaan nasional.” Hal senada diungkapkan Lilik Kurniawan, Direktur Pengurangan Risiko Bencana, BNPB, berpendapat bahwa “Saat ini BNPB sudah bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi di Indonesia dalam pengembangan riset kebencanaan dengan fokus yang berbeda sesuai potensi bencana setiap daerah, contohnya UPN Veteran Yogyakarta bisa membahas gunung api di luar wilayah Yogyakarta” (Kompas, Rabu 04/06/2014, hlm. 13). Bahkan, Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta ditunjuk menjadi ketua Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia. Buku ini juga mendukung upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang akan memperkuat riset mengenai kebencanaan. Ini dilakukan seiring dengan banyaknya bencana yang terjadi di Tanah Air (Koran Jakarta, Rabu 31-10-2018). Penulis mengucapkan terima kasih kepada LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta: Dr. Eko Teguh Paripurno, M.T. selaku Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana UPNVY; Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti, M. Sc.; dan Arif ahli Geologi UPNVY. Terima kasih juga kepada para informan di BPBD Kabupaten Karo Sumatra Utara, BPBD Sleman KJK. Ginting, Esti Julistanti Br. Ginting dan Cicha, serta yang membantu penulisan buku ini: Kristi, Ages, Cicha, Fani, Lili, dan Karin. Harapan penulis buku ini dapat meningkatkan kompetensi para pihak untuk semakin mengenal karakter ancaman, kapasitas, kerentanan, dan tingkat risiko bencana sehingga mampu memosisikan dirinya pada pengurangan risiko bencana. Selain itu, buku ini mendorong meningkatkan kesadaran dan kemampuan para pihak di daerah rawan bencana memobilisasikan sumber daya yang dimiliki sesuai tingkat risiko yang ada di sekitarnya. Buku ini mengantarkan pada satu pengelolaan risiko bencana yang efektif berbasis kompetensi dan sumber daya para pihak di kawasan rawan bencana. Buku ini juga mendukung Rencana Jangka Panjang Nasional RPJP tahun 2005-2025 tentang Mitigasi Bencana dan Lingkungan, guna pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan Ketangguhan sosial ekonomi budaya untuk pengurangan risiko bencana. Buku ini juga mendukung arahan Menteri Ristekdikti yang menghimbau semua perguruan tinggi memasukkan tema kebencanaan dalam kurikulum (Rakernas Ristekdikti 3 Januari 2019). Bagi semua pembaca, terutama mahasiswa peserta mata kuliah Komunikasi Bencana, diharapkan memperoleh wawasan baru dan mampu mendiskusikan berbagai permasalahan komunikasi bencana dan mengembangkan berbagai riset komunikasi bencana guna menciptakan masyarakat tangguh bencana.

Item Type: Book
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Dr. M.Si Lestari Puji
Date Deposited: 09 Mar 2020 01:11
Last Modified: 09 Mar 2020 03:26
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22563

Actions (login required)

View Item View Item