Susanty, Ika Vitri (2020) INVIGORASI BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) SIMPANAN DENGAN METODE PRIMING TERHADAP VIABILITAS, VIGOR, DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Preview |
Text
2. ABSTRAK INDONESIA - INGGRIS.pdf Download (96kB) | Preview |
Preview |
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (38kB) | Preview |
Preview |
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (235kB) | Preview |
Preview |
Text
5. COVER.pdf Download (59kB) | Preview |
Text
1.-SKRIPSI-COVER---LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
INVIGORASI BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) SIMPANAN DENGAN METODE PRIMING TERHADAP VIABILITAS, VIGOR,
DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF
Oleh : Ika Vitri Susanty
Dibimbing oleh : Ami Suryawati dan Alif Waluyo
ABSTRAK
Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penting sebagai sumber protein. Kebutuhan kedelai konsumsi nasional Indonesia meningkat tiap tahunnya. Pengadaan benih kedelai yang bermutu secara kontinyu merupakan salah satu permasalahan dalam produksi kedelai di Indonesia. Kendala yang sering ditemukan adalah beredarnya benih dengan viabilitas dan vigor yang telah menurun akibat telah mengalami masa simpan. Benih kedelai cepat mengalami deteriorasi atau penurunan viabilitas dan vigor, serta memiliki masa edar atau waktu pemasaran yang sangat singkat yaitu 3 bulan. Untuk meningkatkan viabilitas dan vigor, serta memperpanjang masa edar benih kedelai dapat dilakukan invigorasi benih dengan metode priming. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cara invigorasi benih yang paling efektif dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih kedelai simpanan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan di Kebun Percobaan Wedomartani Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta pada bulan Mei - Juni 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas satu faktor yaitu invigorasi dengan 9 perlakuan, meliputi tanpa perlakuan priming (kontrol), hydropriming dengan aquades selama 24 jam dan 36 jam, hormone priming dengan GA3 konsentrasi 100 ppm dan 200 ppm selama 24 jam, biopriming dengan EM-4 konsentrasi 0,3 % dan 0,5% selama 1 jam, osmoconditioning dengan PEG-6000 konsentrasi 15% dan 25% selama 12 jam. Data dianalisis dengan Analisis Ragam pada jenjang α = 5%, apabila perlakuan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Analisis Derajad Bebas Tunggal pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan invigorasi terbaik pada viabilitas dan vigor adalah dengan kontrol, sedangkan pada pertumbuhan vegetatif adalah biopriming dengan PEG-6000 konsentrasi 25% selama 12 jam.
Kata Kunci : Invigorasi, Kedelai, Priming, Viabilitas, Vigor
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 02 Mar 2020 02:49 |
Last Modified: | 08 Feb 2023 02:01 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22525 |
Actions (login required)
View Item |