GEOLOGI DAN ESTIMASI KETEBALAN LAPISAN BATUBARA METODE GEOSTATISTIKA ORDINARY KRIGING SEAM X DESA SURAU - TABA PENANJUNG, KECAMATAN TABA PENANJUNG, KABUPATEN BENGKULU TENGAH, PROVINSI BENGKULU

UTAMA, APRINNO JANITRA (2020) GEOLOGI DAN ESTIMASI KETEBALAN LAPISAN BATUBARA METODE GEOSTATISTIKA ORDINARY KRIGING SEAM X DESA SURAU - TABA PENANJUNG, KECAMATAN TABA PENANJUNG, KABUPATEN BENGKULU TENGAH, PROVINSI BENGKULU. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (110kB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (140kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (396kB) | Preview
[thumbnail of Halaman Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (636kB) | Preview
[thumbnail of Skripsi-Aprinno-Janitra-Utama.pdf] Text
Skripsi-Aprinno-Janitra-Utama.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (22MB)

Abstract

GEOLOGI DAN ESTIMASI KETEBALAN LAPISAN BATUBARA
METODE GEOSTATISTIKA ORDINARY KRIGING SEAM X
DESA SURAU - TABA PENANJUNG, KECAMATAN TABA PENANJUNG,
KABUPATEN BENGKULU TENGAH, PROVINSI BENGKULU
ABSTRAK
Aprinno Janitra Utama
111.150.072
Penelitian dilakukan pada Daerah Surau – Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu
Tengah, Provinsi Bengkulu. Secara fisiografis daerah penelitian termasuk dalam Cekungan
Bengkulu yang merupakan fore arc basin pada dataran dan lepas pantai bagian tengara Pulau
Sumatera (Yulihanto, 1995). Penelitian dilakukan pada formasi pembawa batubara pada
Cekungan Bengkulu, yaitu Formasi Lemau. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah
dengan studi literatur daah penelitian, pemetaan lapangan dan pengolahan data geostatistika
menggunakan metode Ordinary Kriging. Geomorfologi pada daerah penelitian dibagi menjadi
4 satuan bentukasal, yaitu bentuk asal denudasional, bentuk asal antropogenik, bentukasal
struktura, bentuk asal vulkanik, dan bentuk asal alluvial. Bentukasal denudasional terdiri dari
bentuklahan Perbukitan terkikis (D1) Bentukasal antropogenik terdiri dari bentuklahan lereng
tambang (A1), Bukaan tambang (A2), Perkantoran dan camp (A3). Bentuk asal fluvial terdiri
dari Dataran alluvial (F1). Bentukasal struktural terdiri dari perbukitan struktural (S1) dan
lembah struktural (S2). Bentuk asal vulkanik terdiri dari Bukit intrusi (V1). Stratigrafi pada
daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan batuan dari tua ke muda yaitu Satuan batupasir
Lemau (Miosen akhir), Satuan batulempung Lemau (Miosen akhir), Satuan tuf
Bintunan(Pliosen akhir-pleistosen), endapan alluvial (Holosen) dan Andesit Sunur (Miosen
akhir). Berdasarkan analisis geostatistik kriging yang telah dilakukan, didapatkan persebaran
nilai ketebalan seam dan overburden tiap blok 10 x 10 meter dimana nilai ketebalan tiap blok
ditunjukan dengan warna hijau-ungu yang memiliki nilai ketebalan masing-masing.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa ketebalan batubara
memiliki trend menebal pada bagian tengah kavling, namun juga memiliki lapisan penutup
yang makin menebal.
Kata kunci : Batubara, Bengkulu, Lemau, ketebalan, geostatistika

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 28 Feb 2020 03:35
Last Modified: 01 Feb 2023 03:44
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22516

Actions (login required)

View Item View Item