KAJIAN GEOMETRI PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP DIGGING TIME ALAT GALI MUAT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PIT BENDILI, PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

FIRDAUS, DEAN FAUZI (2013) KAJIAN GEOMETRI PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP DIGGING TIME ALAT GALI MUAT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PIT BENDILI, PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (88kB) | Preview

Abstract

Dalam suatu kegiatan penambangan, pemboran dan peledakan merupakan salah satu metode pemberaian batuan yang keras. Peledakan dilakukan karena suatu massa batuan sudah tidak mampu lagi digali dengan menggunakan alat gali, sehingga dilakukan peledakan, yang tujuan utamanya adalah untuk membongkar massa batuan dari keadaan aslinya kedalam ukuran-ukuran tertentu. Salah satu faktor untuk menentukan peledakan dikatakan berhasil atau tidak tergantung pada tingkat fragmentasi yang dihasilkan dan efek peledakan terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Pit Bendili Panel 6 dan Panel 7, PT. Kaltim Prima Coal, dimana pemboran dan peledakan dilakukan untuk membongkar lapisan tanah penutup yang sudah tidak mampu digali dengan mengunakan alat gali. Fragmentasi batuan hasil peledakan sesuai dengan target perusahaan yaitu dengan metode produksi alat muat dan alat angkut (ritasi), fragmentasi >100cm adalah kurang dari 15%. Dan salah satu yang perlu diperhatikan adalah hasil fragmentasi batuan hasil peledakan < 75 cm karena sebagai acuan agar hasil fragmentasi batuan hasil peledakan tidak jauh dari yang direncanakan. Berdasarkan hasil perhitungan geometri peledakan dan percobaan peledakan yang telah dilakukan, maka dapat direkomendasikan : untuk Panel 6, diameter lubang 200 mm digunakan jarak burden (B) 7,7 m, jarak spacing (S) 9,7 m, subdrill (J) 1 m, stemming (T) 5,5 m, kedalaman lubang (H) 11 m dan kolom isian (PC) 5,5 m dengan nilai powder factor maksimal 0,29 kg/m3. Sedangkan untuk untuk Panel 7, diameter lubang 200 mm digunakan jarak burden (B) 7,4 m, jarak spacing (S) 8,5 m, subdrill (J) 1 m, stemming (T) 6,5 m, kedalaman lubang (H) 11 m dan kolom isian (PC) 4,5 m dengan nilai powder factor maksimal 0,28 kg/m3. Hasil percobaan yang dilakukan sebanyak 14 kali dengan geometri peledakan yang berbeda menunjukkan hasil average digging time yang berbeda, untuk geometri peledakan di panel 6 dengan burden 7,7 m dan spacing 9,7 m menunjukkan average digging time sebesar 11,43 detik, burden 8 m dan spacing 9 m menunjukkan average digging time sebesar 13,89 detik, burden 7,4 m dan spacing 8,5 m menunjukkan average digging time sebesar 15,02 detik. Sedangkan untuk geometri peledakan di panel 7 dengan burden 7,4 m dan spacing 8,5 m menunjukkan average digging time sebesar 14,76 detik, burden 8 m dan spacing 8,5 m menunjukkan average digging time sebesar 14,95 detik, burden 8 m dan spacing 9 m menunjukkan average digging time sebesar 13,45 detik.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 24 May 2016 02:49
Last Modified: 24 May 2016 02:49
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2231

Actions (login required)

View Item View Item