GEOLOGI DAN PENENTUAN ZONASI KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH GASANG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TULAKAN, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR

Darmawegi, Puja Putra (2016) GEOLOGI DAN PENENTUAN ZONASI KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH GASANG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TULAKAN, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
Abstract (PUJA PUTRA DARMAWEGI,111.090.171).pdf

Download (194kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian ini secara adminitrasi terletak di daerah Gasang, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis berada di 111°14’49,6” - 111°17’02,4” BT dan 8°07’59,1” - 8°10’51,8” LS, sedangkan secara astronomis daerah penelitian terletak pada 527224mE - 531224mE dan 9095981mN - 9100981mN UTM WGS 1984 (Universal Transverse Mercator). Luas daerah telitian 4 km x 5 km dengan skala 1:12.500. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: akuisisi, analisa, dan sintesa. Akuisisi merupakan tahapan perolehan data yang terdiri dari studi pustaka regional, pemetaan geologi permukaan, dan beberapa data sekunder. Analisa merupakan tahapan pemprosesan data terhadap hal yang menyangkut geologi dan kerentanan gerakan tanah daerah penelitian, dan tahap sintesa adalah menyimpulkan dari berbagai analisa tersebut dan mewujudkan dari tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, maka daerah penelitian dapat dibagi menjadi 5 satuan bentuklahan yaitu Satuan Lereng Homoklin (S1), Satuan Perbukitan Karst (K1), Satuan Lereng Vulkanik (V1), dan Tubuh Sungai (F1) dan Dataran Aluvial (F2) . Pola pengaliran yang berkembang pada daerah penelitian yaitu subdendritik dan subparallel serta terdapat pola pengaliran multibasinal pada tempat tertentu di bawah permukaan. Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas 4 satuan batuan, dari tua ke muda yaitu Satuan lava andesit Mandalika (Oligosen Akhir-Miosen Awal) pada lingkungan darat, Satuan batupasir Jaten (Miosen Tengah) N11-N13 pada lingkungan Neritik Tepi, Satuan batugamping Wonosari (Miosen Akhir-Pliosen Awal) N16-N18 pada lingkungan Neritik Tepi, dan Satuan endapan aluvial (Quarter). Hubungan stratigrafi antara Satuan lava andesit Mandalika dan Satuan batupasir Jaten adalah ketidakselarasan disconformity. Hubungan stratigrafi Satuan batupasir Jaten dan Wonosari adalah ketidakselarasan nonconformity. Struktur geologi pada daerah telitian berupa kemiringan kedudukan lapisan batuan dan Sesar Mendatar Ngimbang dengan nama Left Slip Fault. Berdasarkan hasil metode pemetaan langsung di lapangan maka, pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi 2 zona kerentanan gerakan tanah yaitu: kerentanan tinggi dan kerentanan rendah. Sedangkan dari hasil pemetaan tidak langsung pada daerah penelitian dibagi menjadi 3 kelas zona kerentanan gerakan tanah yaitu: kerentanan tinggi, kerentanan menengah, dan kerentan rendah. Dari hasil metode pemetaan langsung dan metode pemetaan tidak langsung di lapangan maka dapat dioverlay berupa metode gabungan yang menghasilkan 3 zona kerentanan tanah akhir yaitu: kerentanan tinggi, kerentanan menengah dan kerentanan rendah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Sarimin Sarimin
Date Deposited: 24 May 2016 02:49
Last Modified: 24 May 2016 02:49
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2230

Actions (login required)

View Item View Item