GEOLOGI DAN PALEOKLIMAT BERDASARKAN FOSIL ORBULINA UNIVERSA PADA FORMASI LEDOK DAN MUNDU DAERAH SUMBEREJO DAN SEKITARNYA KECAMATAN JAPAH, KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH

PUTRI, ANINDYA WIGUNA (2020) GEOLOGI DAN PALEOKLIMAT BERDASARKAN FOSIL ORBULINA UNIVERSA PADA FORMASI LEDOK DAN MUNDU DAERAH SUMBEREJO DAN SEKITARNYA KECAMATAN JAPAH, KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Halaman Judul Skripsi Anindya.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan Skripsi Anindya.pdf

Download (181kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak Skripsi Anindya.pdf

Download (63kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi Skripsi Anindya.pdf

Download (467kB) | Preview

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Desa Sumberejo dan sekitarnya, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang secara geografis terletak pada 530000mE – 535500mE dan 9238200mS – 9233000mS. Daerah penelitian merupakan daerah dengan Geomorfologi yang terbagi menjadi 5 bentuklahan yaitu Punggungan Homoklin Terkikis (D1), Dataran Denudasional (D2), Punggungan Antiklin (S1), Lembah Homoklin (S2), dan Tubuh Sungai (F1). Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas 6 satuan batuan yang berurutan dari yang paling tua hingga yang paling muda yaitu satuan batugamping Bulu dengan umur Miosen Tengah (N13-N4), satuan batulempung-karbonatan Wonocolo dengan umur Miosen Tengah – Miosen Akhir (N14-N16), satuan batugamping Ledok berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir (N17-N19), satuan batupasir-karbonatan Ledok berumur Miosen Akhir – Pliosen Awal (N17-N19), satuan napal-lempung Mundu dengan umur Pliosen Awal (N19-N21) dan satuan endapan aluvial. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa Lipatan dengan orientasi Baratlaut – Tenggara (Antiklin Gaplokan dan Sinklin Ngiyono) Pada Formasi Ledok dan Mundu terekam jejak iklim berdasarkan hasil analisa spesies penciri iklim dan pengukuran ukuran diameter cangkang Orbulina universa, didapatkan lima pola yang menunjukkan kenaikan dan penurunan suhu terlihat dari perubahan besar diameter, dengan demikian diketahui terdapat lima kali perubahan suhu permukaan. Berdasarkan hubungan antara ukuran rata-rata cangkang dengan suhu permukaan, daerah penelitian memiliki kondisi paleoklimat dengan suhu maksimum 140C dan termasuk kedalam iklim transisi dengan suhu antara 100C – 180C. Pola pada Formasi Ledok memiliki perbedaan pada Formasi Mundu dimana kondisi iklim pada Kala Miosen Akhir – Pliosen Awal (Formasi Ledok) memiliki suhu lebih tinggi daripada Kala Pliosen Awal yang terekam pada Formasi Mundu. Tren perubahan iklim yang terjadi menunjukkan tren pendinginan (trend cooling). Kata kunci : Geologi, Paleoklimat, Foraminifera Plankton, Orbulina universa

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 14 Jan 2020 08:24
Last Modified: 14 Jan 2020 08:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22086

Actions (login required)

View Item View Item