ARITONANG, NATALIA NOLIKA (2020) GEOLOGI DAN UNSUR TANAH JARANG PADA WIUP BADAU UTARA DAERAH BADAU KAB. BELITUNG, PROVINSI BANGKA BELITUNG. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Cover.pdf Download (63kB) | Preview |
Preview |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (189kB) | Preview |
Preview |
Text
SARI.pdf Download (71kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Isi.pdf Download (22kB) | Preview |
Preview |
Text
EXSUM.pdf Download (722kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian berada pada wilayah kerja dan eksplorasi PT. TIMAH Tbk, tepatnya
Wilayah Izin Pertambangan Badau Bagian Utara. Secara administratif lokasi penelitian terletak
pada Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka dan Belitung.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan bentukasal dan 8 bentuk lahan.
Satuan Bentukasal Antropogenik terdiri dari Satuan Bentuklahan Tailing (A1), Satuan
Bentuklahan Pit (A2), dan Satuan Bentuklahan Sump (A3). Satuan Bentukasal Denudasional
terdiri Satuan Bentuklahan Dataran Denudasi (D1), Satuan Bentuklahan Bukit Terkikis (D2), dan
Satuan Bentuklahan Bukit Sisa (D3). Satuan Bentukasal Denudasional terdiri Satuan Bentuklahan
Dataran Fluvial terdiri dari Satuan Bentuklahan Tubuh Sungai (F1). Stratigrafi daerah penelitian
dapat dibagi menjadi tiga satuan dari tua ke muda, antara lain Satuan batupasir Kelapakampit,
Intrusi granit Tanjungpandan, dan Endapan Tailing.
Struktur geologi pada daerah penelitian berupa kekar dan kelurusan yang dianalisis
berdasarkan data SRTM. Struktur geologi yang diperkirakan berdasarkan interpretasi pola
kelurusan pada citra DEM-SRTM berupa sesar mendatar kiri yang dihasilkan dari kompresi pada
Kala Oligosen hingga Miosen dengan arah tegasan Tenggara – Baratlaut (Baharuddin dan Sidarto,
1995). Berdasarkan analisis stereografis kekar berpasangan pada LP 1, didapatkan arah umum
shear joint 1: N158
E/82. Sigma satu dari kekar gerus ini memiliki
arah Tenggara – Barat Laut.
o
E/76 dan shear joint 2: N281
o
Ada dua tipe endapan potensial REE yang terdapat di Indonesia. Pertama berupa placer
deposits yang mengandung mineral pembawa REE terutama monasit dan xenotime dan yang
kedua berupa lateritic ion adsorption type yang terdapat pada weathered crust.
Endapan placer secara vertikal dibagi menjadi 2 bagian yaitu bedrock granit (kong) dan
kaksa. REE pada bedrock memiliki nilai normalisasi chondrite 2 – 800, sedangkan kaksa hanya
bernilai 0,63 – 168. 4. Pada zona lapukan granit ditemukan tiga zona yaitu Zona Saprolite, Zona
Regolith, dan Zona Ferruginous. Ferruginous Zone memiliki total kadar LREE 606.8 ppm dan
HREE 59.28. Regolith Zone memiliki total kadar LREE 1662.39 ppm dan HREE 207.82 ppm.
Saprolite Zone memiliki total kadar LREE 785.1 ppm dan HREE 254.96 ppm.
Berdasarkan nilai normalisasi chondrite pada placer deposits, dapat disimpulkan bahwa
pengkayaan REE pada kaksa tidak signifikan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Melihat kadar
REE pada sampel yang pengambilannya semakin naik dari kong, makin kecil kadar REE-nya atau
bahkan tidak ditemukan REE sama sekali. Dari ketiga zona pada weathered crust disimpukan
bahwa Regolith Zone merupakan zona yang paling mengikat REE, hal ini dikarenakan Regolith
Zone memiliki mineral lempung yang mempu mengikat ion REE.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | Nurul Alifah Rahmawati |
Date Deposited: | 13 Jan 2020 07:13 |
Last Modified: | 13 Jan 2020 07:13 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22064 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |