SAPUTRA, RENALDO HADI (2016) ANALISIS DAN PENYEBARAN FASIES LAPISAN BATUPASIR “RNL 1”, FORMASI DURI, AREA “X”, LAPANGAN DURI, CEKUNGAN SUMATRA TENGAH BERDASARKAN DATA SUMUR DAN INTI BATUAN. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
SARI RENALDO HADI SAPUTRA 111070034.pdf Download (8kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian merupakan wilayah operasi PT. Chevron Pacific Indonesia Region
Sumatera bagian Tengah di Lapangan Duri. Lapangan ini terletak sekitar ± 150 km ke arah
baratlaut dari kota Pekanbaru, yang berada di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis fasies pengendapan dengan
mengintegrasikan dari data log, data batuan inti. Berdasarkan data log terdapat 2 litostratigrafi
yaitu Formasi Duri dan Formasi Bekasap, namun penelitian ini hanya dibatasi pada Formasi Duri
saja. Formasi Duri memiliki litologi berupa batupasir sangat halus hingga batupasir kasar yang
merupakan hasil pengendapan dari lingkungan transisi dan laut. Batupasir “RNL 1” merupakan
lapisan reservoir yang terdapat pada Area “X”, Lapangan Duri yang memiliki jumlah cadangan
dan nilai produksi yang paling besar diantara lapisan reservoir lainnya.
Dari hasil analisis lingkungan pengendapan, didapatkan Formasi Duri diendapkan pada
lingkungan Estuarin pada daerah Tide Dominated Estuary. Dari hasil analisis dan integrasi antara
data log dan data batuan inti yang di dapat dari sumur WE 15-1 dan WE 03-11 didapatkan
beberapa lithofasies yaitu finning upward bioturbated-medium to fine sandston (bell shape) pada
interval 307- 295 kaki dengan ketebalan 12 kaki, coarsening upward bioturbated-very fine to
medium sandstone (funnel shape) pada interval 356.5 - 345 dengan ketebalan 11.5 kaki dan
straitified sandstone (blocky shape) pada interval 333.2 – 325 kaki dengan ketebalan 8.2 kaki.
Dan didapatkan asosiasi fasies yaitu Tidal channel, Estuary channel, Tidal bar.
Dalam pengembangan lapangan ini, penulis mengggunakan dasar properti (porositas dan
saturasi air rata-rata) yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yakni suatu reservoar memiliki
porositas yang baik jika berkisar lebih besar sama dengan 20% dan saturasi air yang lebih kecil
dari 70%. Pengembangan lapangan dilakukan dengan cara mengintegrasikan peta ketebalan
fasies, peta porositas rata – rata, dan peta saturasi rata – rata. Berdasarkan hal tersebut disarankan
untuk fasies Tidal channel sebaiknya dikembangkan di bagian Tengah daerah penelitian, fasies
Estuary channel sebaiknya dikembangkan di bagian barat dan tengah daerah penelitian, fasies
Tidal bar sebaiknya dikembangkan di bagian barat laut dan timur daerah penelitian
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Sarimin Sarimin |
Date Deposited: | 24 May 2016 01:48 |
Last Modified: | 24 May 2016 01:48 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2185 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |