PRARANCANGAN PABRIK KIMIA TETRAHIDROFURAN DARI 1,4-BUTANEDIOL KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN

SUGIARTO, ERMAN and FITRIYANI, FIFIT (2019) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA TETRAHIDROFURAN DARI 1,4-BUTANEDIOL KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (255kB) | Preview
[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (276kB) | Preview
[thumbnail of DAALEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
DAALEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (255kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (259kB) | Preview

Abstract

Pabrik tetrahidrofuran ini dirancang dengan kapasitas 60.000 ton/tahun,
menggunakan bahan baku berupa 1,4-butanediol (C4H10O2) sebanyak 76.500 ton /tahun
yang diperoleh dari PT Insoclay Acidatama, Tanggerang. Pabrik ini direncanakan akan
didirikan di Kawasan Industri Cilegon-Banten, dengan luas tanah 23.595 m
dan
beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam satu tahun dengan jumlah karyawan
150 orang.
Reaksi dehidrasi 1,4-Butanediol menghasilkan tetrahidrofuran dan air di dalam
reaktor fixbed multitube (R-01) dengan katalis padat aluminium oksida (Al2O3) pada
kondisi operasi 1,8 atm dan suhu 250°C. Konversi reaktor sebesar 99% terhadap 1,4butanediol.
Reaksi berlangsung dalam fase gas secara non isotermal non adiabatis dan
eksotermis. Sehingga memerlukan pendingin berupa dowtherm A untuk mempertahankan
kondisi operasi. Gas keluar reaktor didinginkan dengan menggunakan cooler-01 (CL-01)
kemudian diembunkan menggunakan kondensor-1 (CD-01), kemudian cairan dingin
masuk ke menara distilasi 1 (MD-01) untuk memisahkan produk tetrahidrofuran dengan
kemurnian 99% massa. Hasil bawah MD-01 berupa campuran 1,4-butanediol, air dan
tetrahidrofuran diolah lebih lanjut di UPL. Untuk menunjang pabrik ini beroperasi
2
diperlukan air sebanyak 334.969 kg/jam yang dibeli dari PT. Krakatau Tirta Industri,
dowtherm A sebanyak 188.370 kg/jam yang dibeli dari PT Unikemika Asia. Kebutuhan
daya listrik sebanyak 191 kW diperoleh dari PLN dan untuk cadangan digunakan
generator dengan daya sebesar 200 kW. Bahan bakar sebanyak 4.042.241 kg/tahun
dibeli dari PT. Pertamina dan udara tekan sebanyak 36 m³/jam.
Dari analisa ekonomi diketahui bahwa pabrik memerlukan modal tetap (Fixed
Capital Investment) US$ 6.481.317,- dan Rp 412.294.409.690,-. dan modal kerja
(Working Capital Investment) sebesar Rp 1.128.967.229.399/bulan. Pabrik memiliki nilai
ROI (Return of Investment) sebelum pajak 37,88% dan sesudah pajak 30,30%, POT (Pay
Out Time) sebelum pajak 2,09 tahun dan sesudah pajak 2,48 tahun, BEP (Break Event
Point) 42,60%, SDP (Shut Down Point) 21,38%, dan DCFR (Discounted Cash Flow Rate)
12,92%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik
tetrahidrofuran layak untuk dikaji lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: tetrahidrofuran, 1,4-butanediol, reaktor
Subjek: Q Science > QD Chemistry
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: Nurul Alifah Rahmawati
Date Deposited: 13 Dec 2019 02:03
Last Modified: 13 Dec 2019 02:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21827

Actions (login required)

View Item View Item