HABIBIE, QURAISY SYIHAB (2019) GEOLOGI DAN STUDI ALTERASI HIDROTERMAL DAERAH TANJUNG LOR DAN SEKITARNYA, KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Cover.pdf Download (132kB) | Preview |
Preview |
Text
Abstrak.pdf Download (294kB) | Preview |
Preview |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (472kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Isi.pdf Download (661kB) | Preview |
Abstract
secara geografis terletak pada
koordinat 533200 mE – 538200 mE dan 9093600 mN – 9098600 mN (UTMWGS84-Zona
49s). Secara administratif daerah penelitian masuk ke dalam
Kecamatan Ngadirojo dan Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa
Timur.
Analisis aspek – aspek geomorfologi menunjukkan daerah penelitian
memiliki tiga pola pengaliran yakni pola pengaliran Rectangular, Subtrellis, dan
Parallel. Bentuk lahan pada daerah penelitian terbagi menjadi Perbukitan Struktural
(S1), Gawir Sesar (S2), Lembah Struktural (S3), Dataran Alluvial (F1), Tubuh
Sungai (F2), Gosong Sungai (F3), dan Bukit Intrusi (V1).
Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari enam satuan. Enam satuan tersebut
terbagi menjadi lima satuan batuan dari tua ke muda adalah Satuan Breksi Tuf
Arjosari (Oligosen Akhir – Miosen Awal), Satuan Breksi Mandalika (Oligosen Akhir
– Miosen Awal), Satuan Lava Andesit Mandalika (Oligosen Akhir – Miosen Awal),
Intrusi Dasit, Intrusi Andesit, dan satu satuan endapan alluvial (Holosen – Resen).
Struktur geologi daerah penelitian meliputi kedudukan batuan, kekar, dan
sesar. Kompresi tektonik pada daerah penelitian terjadi pada kala Miosen Awal,
Miosen Tengah, dan Plio – Pleistosen. Kompresi pada kala Miosen Awal
menyebabkan empat sesar mendatar kanan. Kompresi pada kala Miosen Tengah
menyebabkan empat sesar mendatar kiri, dua sesar mendatar kanan, dan satu sesar
turun. Kompresi pada kala Plio – Pleistosen menyebabkan terbentuknya kekar –
kekar dan tidak ditemukan struktur geologi sesar.
Daerah penelitian sebagian besar telah mengalami alterasi hidrotermal
dengan intensitas lemah hingga sangat kuat. Zona alterasi hidrotermal pada daerah
penelitian dapat dibagi menjadi empat zona berdasarkan himpunan mineral alterasi
yakni zona silisik (kuarsa + silika + pirit), zona argilik lanjut (kuarsa + alunit ± pirit),
zona argilik (illit + kaolinit ± haloisit) dan zona propilitik (klorit ± albit + kalsit).
Mineralisasi hidrotermal yang ditemukan di daerah penelitian berupa kalkopirit, pirit,
sfalerit, tennantit, dan tetrahedrit, dengan bentuk berupa urat dan stockworks. Tipe
endapan hidrotermal yang berada di daerah penelitian merupakan tipe epitermal
sulfidasi menengah.
Potensi geologi positif daerah penelitian adalah potensi bahan galian, potensi
hasil hutan, perkebunan, dan pertanian, serta potensi geowisata. Potensi geologi
negatif pada daerah penelitian berupa potensi gerakan tanah.
Daerah penelitian dengan luas 25 km
2
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Nurul Alifah Rahmawati |
Date Deposited: | 12 Dec 2019 02:15 |
Last Modified: | 12 Dec 2019 02:15 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21814 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |