RANCANGAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI CV. TIRTA BARU LAKSANA KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH

PANGESTU, EDY (2019) RANCANGAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI CV. TIRTA BARU LAKSANA KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1. SKRIPSI FULL.pdf] Text
1. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of 2.Lembar pengesahan.pdf]
Preview
Text
2.Lembar pengesahan.pdf

Download (193kB) | Preview
[thumbnail of 3. COVER.pdf]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (181kB) | Preview
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (78kB) | Preview
[thumbnail of 5. ABSTRACT.pdf]
Preview
Text
5. ABSTRACT.pdf

Download (146kB) | Preview

Abstract

CV. Tirta Baru Laksana merupakan salah satu perusahaan penambangan batu
Andesit di wilayah Kabupaten Purworejo, yang beroperasi di Desa Hargorojo,
Kecamatan Bagelen. Sistem penambangan yang diterapkan oleh CV. Tirta Baru
Laksana adalah tambang terbuka dengan metode Quarry.
Sistem penambangan dengan metode kuari yang diterapkan akan sangat
berpengaruh dengan keadaan cuaca secara langsung, terutama di musim hujan.
Pada saat musim hujan, air hujan maupun air limpasan akan langsung masuk ke
front penambangan. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jalan
tambang dan terjadi genangan air pada area penambangan jika tidak ditangani
dengan baik.
Berdasarkan analisis data curah hujan pada tahun 2008 – 2017, diperoleh
nilai curah hujan rencana 111,916 mm/hari, intensitas curah hujan 38,79 mm/jam
dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83%. Luas
daerah tangkapan hujan di lokasi penelitian dibagi menjadi Lima (5) daerah
tangkapan hujan, yaitu : DTH 1 = 0,0695 km2, DTH 2 = 0,0087 km2, DTH 3 =
0,0047 km2, dan DTH 4 = 0,0035 km2, DTH 5 = 0,0067 km2 . Debit air hujan
QDTH 1= 0,67 m3/detik, QDTH 2 = 0,08 m3/detik. Debit air limpasan daerah
tangkapan hujan QDTH 3 = 0,04 m3/detik, QDTH 4 = 0,03 m3/detik, dan QDTH 5
= 0,06 m3/detik.
Pembuatan saluran terbuka bertujuan untuk mengalirkan air hujan yang
masuk ke area penambangan dan mengalirkan air limpasan agar tidak
menggenangi jalan tambang. Terdapat dua (2) saluran terbuka dengan dimensi
masing-masing:
1. Saluran Terbuka I : B = 0,83 m; b = 1,66 m; h = 0,72 m; a = 0,83 m;
d = 0,80 m; L = 885 m; ɑ = 60°.
2. Saluran Terbuka II : B = 0,33 m; b = 0,66 m; h = 0,17 m; a = 0,33 m;
d = 0,29 m; L = 399 m; ɑ = 60°.
Gorong – gorong berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran terbuka yang
memotong jalan angkut. Gorong - gorong yang dibutuhkan terbuat dari
permukaan semen halus, dengan diameter, G1 = 0,60 m.
Air yang dialirkan oleh saluran terbuka akan menuju kolam pengendapan
untuk dijernihkan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sungai sekitar area
penambangan. Kolam pengendapan dirancang terdiri dari tiga (3) kompartmen
dengan luas 320 m2 dan volume 1.300 m3. Pembersihan (pengerukan) endapan di
kolam pengendapan harus dilakukan setiap 35 hari sekali.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 20 Nov 2019 06:59
Last Modified: 20 Nov 2019 06:59
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21761

Actions (login required)

View Item View Item