GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DAERAH PAKISARUM DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BRUNO, KABUPATEN PURWOREJO, PROVINSI JAWA TENGAH

PRASETYO, RAHMAD DWI (2019) GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DAERAH PAKISARUM DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BRUNO, KABUPATEN PURWOREJO, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (128kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (714kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (45kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di Daerah Pakisarum dan sekitarnya, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, daerah penelitian berada pada koordinat 7°34’14.6” LS – 7°36’57.4” LS dan 109°53’6.07” BT – 109°55’49.2” BT atau berada pada koordinat UTM WGS84 Zona 49S pada 377000mT - 382000mT dan 9158000mU – 9163000mU (UTM zona 49S) dengan luas 25 km2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi, serta kestabilan lereng yang meliputi sifat fisik - mekanik tanah maupun batuan dan zonasi rawan longsor. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan yang didukung dengan analisis laboratorium berupa analisis petrografi, analisis mikropaleontologi, analisis kalsimetri, dan analisis geologi teknik menggunakan metode kesetimbangan batas Morgenstern & Price dengan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb dan Generalized Hoek-Brown dengan bantuan perangkat lunak Slide 6.0 dan ArcGis 10.4.1. Geomorfologi daerah penelitian terdapat dua bentukasal, yaitu bentukasal fluvial yang terdiri dari bentuklahan dataran aluvial (F1) dan bentuklahan tubuh sungai (F2), serta bentukasal struktural yang terdiri dari perbukitan homoklin (S1), lereng homoklin (S2), dan lembah homoklin (S3). Stratigrafi daerah penelitian terdiri tiga satuan batuan dari tua ke muda, yaitu satuan batupasir Halang berumur Miosen Akhir – Pliosen (N17 – N19), satuan breksi Peniron berumur Miosen Akhir – Pliosen (N17 – N19), dan endapan aluvial berumur Holosen. Struktur geologi yang ditemukan di daerah penelitian berupa tiga struktur sesar, yaitu sesar mendatar kiri Plipiran, sesar mendatar kanan Plipiran, dan sesar turun Brunorejo. Potensi geologi di daerah penelitian dibagi menjadi potensi positif berupa lahan pertanian dan perkebunan yang subur di desa Plipiran, Pakisarum, Kedungpomahan Wetan, Cepedak, Gunungcondong, dan Brunorejo, serta potensi wisata air terjun di desa Pakisarum dan potensi negatif berupa gerakan massa batuan dan tanah di desa Pakisarum, Plipiran, Brunorejo, Gunungcondong, Brondong, dan Kedungpomahan Kulon. Analisis kestabilan lereng pada sembilan lereng tanah dan lima lereng batuan didapatkan hasil delapan lereng stabil (longsoran jarang terjadi) dengan FK > 1,25, satu lereng kritis (longsoran pernah terjadi) dengan FK 1,07 – 1,25, dan lima lereng labil (longsoran sering terjadi) dengan FK <1,07. Zonasi rawan longsor di daerah penelitian dibagi dalam tiga zona, yaitu zona tingkat kerawanan tinggi memiliki luas 530,153 m2 atau 2,121%, zona tingkat kerawanan sedang memiliki luas 9.575,559 m2 atau 38,302%, zona tingkat kerawanan rendah memiliki luas 14.894,288 m2 atau 59,577%. Metode stabilitas lereng yang dapat dilakukan di daerah penelitian adalah metode geometri dengan mengurangi kemiringan lereng dan metode kimia atau mekanis dengan pembuatan grouting semen. Kata kunci: Pakisarum, kestabilan lereng, sifat fisik – mekanik, zonasi rawan longsor.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 14 Oct 2019 07:10
Last Modified: 14 Oct 2019 07:10
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21580

Actions (login required)

View Item View Item