Maulidra, Raihanah (2019) DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS BAWAH TANAH TERHADAP KESTABILAN LERENG DI DESA PANINGKABAN, KECAMATAN GUMELAR, KABUPATEN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
ABSTRACK.pdf Download (37kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (570kB) | Preview |
|
Text
Skripsi S1 Raihanah M-114150004.pdf Restricted to Repository staff only Download (21MB) |
Abstract
Kegiatan penambangan emas bawah tanah memiliki dampak terhadap bangunan yang berada disekitar lokasi lubang tambang. Bangunan seperti rumah dan jalan mengalami retakan dan penurunan tanah. Oleh sebab itu, diperlukan analisis tentang kestabilan lereng di lokasi kegiatan penambangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat stabilitas lereng dengan menghitung nilai faktor keamanan lereng, menganalisis pengaruh kegiatan penambangan emas bawah terhadap kestabilan lereng, mengetahui teknik pengelolaan dan perbaikan stabilitas lereng pada lereng yang tidak stabil agar tidak berdampak terhadap bangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pemetaan lapangan, metode pengambilan sampel: purposive sampling, metode analisis laboratorium, metode matematis (Metode Bishop yang disederhanakan). Nilai faktor keamanan didapat dari pengujian empat sampel tanah yaitu pengujian sifat fisik dan mekanika tanah. Hasil pengujian sampel tanah dan pemetaan keretakan bangunan digunakan untuk menganalisis pengaruh kegiatan penambangan emas bawah tanah terhadap kestabilan lereng. Arahan pengelolaan disesuaikan dengan nilai faktor keamanan dan tingkat kerusakan bangunan. Hasil penelitian didapatkan nilai faktor keamanan di lokasi jauh dari lubang tambang berkisar antara 2,191 - 2,394 termasuk klasifikasi stabil dengan radius lubang tambang terdekat sejauh 450 m, sedangkan lokasi di sekitar lubang tambang berkisar antara 1,825 - 2,842 termasuk klasifikasi stabil dengan radius lubang tambang terdekat sejauh 18 m. Kegiatan penambangan tidak menjadi penyebab utama bangunan rumah menjadi retak di daerah penelitian. Tanpa adanya kegiatan penambangan, daerah penelitian memiliki banyak faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi bangunan rumah menjadi retak yaitu pertama, geometri lereng (kemiringan lereng yang curam). Kedua, batas cair tanah yang tinggi. Ketiga, kembang kerut tanah yang tinggi. Keempat, struktur geologi yang mempengaruhi daerah penelitian. Kegiatan penambangan hanya mempengaruhi faktor lingkungan yang ada, sehingga potensi terjadinya retakan semakin besar. Arahan pengelolaan untuk daerah penelitian yaitu membuat saluran drainase permukaan secara horizontal dan vertikal, menggunakan material bangunan yang ringan seperti bambu. Kata Kunci: Kestabilan Lereng, Penambangan Emas Bawah Tanah, Faktor Keamanan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 03 Oct 2019 05:04 |
Last Modified: | 03 Oct 2019 05:04 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21502 |
Actions (login required)
View Item |