GEOLOGI DAN POTENSI BATUAN INDUK KECAMATAN KARANGPUCUNG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN CILACAP, PROVINSI JAWA TENGAH

Pramudityo, Dedy (2019) GEOLOGI DAN POTENSI BATUAN INDUK KECAMATAN KARANGPUCUNG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN CILACAP, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
cover dedy.pdf

Download (132kB) | Preview
[img]
Preview
Text
halaman pengesahan.pdf

Download (495kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
sari.pdf

Download (12kB) | Preview

Abstract

Lokasi telitian terletak di selatan Majenang dan bila ditempuh menggunakan mobil kurang lebih 30 menit. Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat (UTM-WGS84-Zona 49S) 261000-268000 mT dan 9179000-9184000 mU lembar Majenang, Cilacap, dan Banyumas. Berdasarkan analisis aspek-aspek geomorfologi, bentuk asal daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan bentuklahan, antara lain Satuan Bentuk Lahan Perbukitan Lipatan (S1), Dataran Alluvial (F1), Dataran Limpah Banjir (F7), Tubuh Sungai (F22), dan Point Bar (F23). Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi empat satuan dari tua ke muda, antara lain satuan batulempung Halang berumur Miosen Tengah-Pliosen Awal (N9-N19), satuan batulempung-moluska Tapak berumur Pliosen Awal (N19), satuan batugamping Tapak berumur Pliosen Awal-Pliosen Akhir (N19-N20), dan satuan endapan alluvial berumur Recent. Struktur geologi daerah penelitian meliputi kekar, lipatan dan sesar. Sesar daerah penelitian berarah Baratdaya-Timurlaut. Jenis sesar ini adalah sesar mendatar tipe mengiri/sinistral dengan nama normal left slip fault (Rickard, 1972). Potensi batuan induk daerah penelitian menunjukkan adanya rembesan minyak di beberapa lokasi. Hal ini menunjukkan masih aktifnya sistem migas di daerah Karangpucung dan sekitarnya. Analisa geokimia batuan induk dilakukan terhadap dua satuan batuan yaitu satuan batulempung Halang dan satuan batulempung moluska Tapak. Dari kedua satuan tersebut diambil dua sampel batuan yaitu batulempung dan batubara. Analisa yang dilakukan pada sampel tersebuat berupa analisa flouroskopik, TOC, pyrolysis, dan pantulan vitrinit/Ro. Dari hasil analisa didapatkan sampel batuan memiliki kecenderungan untuk menghasilkan migas jika tercapai kematangannya. Namun untuk kematangan belum tercapai pada sampel yang dianalisa sehingga belum berpotensi menghasilkan migas.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Sarimin Sarimin
Date Deposited: 19 Aug 2019 01:41
Last Modified: 19 Aug 2019 01:41
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20753

Actions (login required)

View Item View Item