GEOLOGI DAN HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT DAERAH POMALAA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Alfian, Dinanti Ginanda (2019) GEOLOGI DAN HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT DAERAH POMALAA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Halaman Judul.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak_Dinanti Ginanda.pdf

Download (68kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (84kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian berada pada Daerah Pomalaa dan sekitarnya yang secara administratif berada di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis terletak pada koordinat 4˚13’9,267’’ LS - 4˚13’38,506’’ LS dan 121˚35’43,115’’ BT - 121˚36’18,840’’ BT dan koordinat UTM-WGS 1984 pada Zona 51S 344100-345200 mT dan 9532600-9533500 mU. Lokasi penelitian masuk dalam wilayah eksplorasi PT. ANTAM Tbk. Geomorfologi pada daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan bentuk asal, yaitu bentuk asal denudasional, bentuk asal antropogenik, dan bentuk asal fluvial. Bentuk asal denudasional terdiri dua bentuklahan, yaitu Lereng Denudasional (D1) dan Bukit Denudasional (D2). Bentuk asal fluvial terdiri atas satu bentuklahan yaitu Tubuh Sungai (F1). Bentuk asal antropogenik terdiri atas bentuklahan yaitu Pit Disposal (A1) dan Lahan Reklamasi (A2). Pada daerah penelitian terdapat tiga satuan litodem, yaitu Satuan Peridotit Pomalaa, Satuan Serpentinit Pomalaa, dan Satuan Dunit Pomalaa yang berumur Kapur (Ade Kadarusman, 2004). Terdapat tiga jenis struktur geologi yang ditemukan pada daerah telitian, yaitu shear joint dengan orientasi timur laut-barat daya, utara-selatan, dan timur laut-barat daya, selain itu terdapat shear dan gash fracture yang dengan arah umum dari shear fracture adalah N330˚E/84˚ dan gash fracture adalah N284˚E/60˚, yang merupakan bagian sesar dengan nama reverse left slip fault (Rickard, 1972). Struktur geologi lainnya berupa kekar terisi mineral, dengan orientasi yang tidak beraturan. Serta terdapat struktur geologi yang diperkirakan, yaitu sesar mendatar dan sesar turun. Untuk mengetahui hubungan batuan dasar terhadap endapan nikel laterit, maka dilakukan pemetaan geologi serta pengolahan data sekunder berupa geokimia unsur Ni, Fe, SiO2, dan MgO. Dari data tersebut diketahui bahwa Satuan Peridotit Pomalaa merupakan satuan litodem dengan kualitas endapan nikel laterit paling baik dibandingkan dengan satuan lainnya. Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa litologi atau batuan asal sangat mempengaruhi endapan nikel laterit yang terbentuk, dimana litologi yang berbeda akan menghasilkan kadar unsur yang berbeda pula. Faktor morfologi juga berperan penting, dimana morfologi landai pada satuan peridotit menyebabkan satuan tersebut menghasilkan endapan yang lebih tebal. Kata Kunci: Pomalaa, Nikel, Laterit, Batuan Dasar

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Nurul Alifah Rahmawati
Date Deposited: 15 Aug 2019 07:46
Last Modified: 15 Aug 2019 07:46
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20749

Actions (login required)

View Item View Item