PERBANDINGAN GEOMETRI REKAHAN METODE PKN DAN KGD PADA ZONA PROSPEK RESERVOIR SHALE HYDROCARBON MENGGUNAKAN DATA OUTCROP CORE DAN DATA LOG DARI UNIT BROWNSHALE, DALAMAN BENGKALIS

WALIY, FAIZAL (2019) PERBANDINGAN GEOMETRI REKAHAN METODE PKN DAN KGD PADA ZONA PROSPEK RESERVOIR SHALE HYDROCARBON MENGGUNAKAN DATA OUTCROP CORE DAN DATA LOG DARI UNIT BROWNSHALE, DALAMAN BENGKALIS. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 3. Cover.pdf]
Preview
Text
3. Cover.pdf

Download (141kB) | Preview
[thumbnail of 4. Halaman Pengesahan.pdf]
Preview
Text
4. Halaman Pengesahan.pdf

Download (230kB) | Preview
[thumbnail of 5. Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
5. Daftar Isi.pdf

Download (130kB) | Preview
[thumbnail of 2. Abstrak.pdf]
Preview
Text
2. Abstrak.pdf

Download (120kB) | Preview

Abstract

Sumur “FW-1” dari unit Brownshale-Formasi Pematang Group, Dalaman
Bengkalis terletak pada Cekungan Sumatra Tengah. Sumur tersebut direncanakan
akan dilakukan eksploitasi reservoir shale hydrocarbon pada formasi Brown shale-
Pematang grup, yaitu memproduksikan migas langsung dari batuan induk. Adapun
kendala dalam eksploitasi tersebut adalah permeabilitas yang sangat rendah,
sehingga perlu dilakukan hydraulic fracturing. Letak zona prospek perlu dianalisa
terlebih dahulu berdasarkan total organic carbon, brittleness index dan fracability
index-nya. Setelah itu akan direncanakan geometri rekahan menggunakan model
2D PKN dan KGD yang mempertimbangkan parameter sifat mekanika batuan,
yaitu Poisson’s ratio dan Young’s modulus.
Langkah pertama adalah menentukan Poisson’s ratio dan Young’s modulus
berdasarkan data outcrop core dan data log. Langkah selanjutnya menentukan zona
prospek dengan mempertimbangkan kandungan total organic carbon dan tingkat
kematangan dari data vitrinite reflectance, serta ketebalan zona prospek. Nilai
Poisson’s ratio dan Young’s modulus tersebut digunakan dalam menentukan
daerah yang brittle untuk direkahkan pada zona prospek berdasarkan brittleness
index dan fracability index. Setelah itu, perencanaan geometri rekahan dilakukan
menggunakan model PKN dan KGD, serta membandingkan hasil geometri rekahan
yang terbentuk dari data outcrop core dan data log. Langkah terakhir adalah
menganalisa hasil pengaruh sensitivitas Poisson’s ratio dan Young’s modulus
terhadap geometri rekahan.
Berdasarkan hasil analisa, zona prospek sumur “FW-1” diperoleh pada
kedalaman 8958 – 9125 ft atau ketebalan lapisan sebesar 167 ft yang dianggap
prospek dengan nilai total organic carbon yang diperoleh sebesar 3.189 % (very
good source rock), nilai brittleness index yang diperoleh sebesar 0.479 (brittle) dan
fracability index yang diperoleh sebesar 0.584 (frackable). Sedangkan nilai
Poisson’s ratio dari data outcrop core sebesar 0.22 dan data log sebesar 0.257,
sedangkan nilai Young’s modulus dari data outcrop core sebesar 2.58×106 psi dan
data log sebesar 1.38×106 psi. Berdasarkan hasil perhitungan geometri rekahan dari
data outcrop core, pada model 2D PKN diperoleh panjang rekahan sebesar 309.39
ft, lebar rekahan maksimum sebesar 0.47 inch dan lebar rata-rata sebesar 0.29 inch.
Sedangkan pada model KGD, dihasilkan panjang rekahan sebesar 83.73 ft, lebar
rekahan maksimum sebesar 0.23 inch dan lebar rata-rata sebesar 0.18 inch.
Sedangkan berdasarkan data log, pada model 2D PKN diperoleh panjang rekahan
sebesar 300.97 ft, lebar rekahan maksimum sebesar 0.56 inch dan lebar rata-rata
sebesar 0.35 inch. Sedangkan pada model KGD, dihasilkan panjang rekahan
sebesar 82.58 ft, lebar rekahan maksimum sebesar 0.28 inch dan lebar rata-rata
sebesar 0.22 inch.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: Sarimin Sarimin
Date Deposited: 08 Aug 2019 04:13
Last Modified: 08 Aug 2019 04:13
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20686

Actions (login required)

View Item View Item