PENGARUH KEKASARAN BIDANG DISKONTINU TERHADAP KUAT GESER BATUGAMPING KLASTIK DARI KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

SUTOYO, HERU DWIRIAWAN (2019) PENGARUH KEKASARAN BIDANG DISKONTINU TERHADAP KUAT GESER BATUGAMPING KLASTIK DARI KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (576kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (100kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (8kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (539kB) | Preview

Abstract

Batuan yang ada di bumi memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari cara terbentuknya batuan tersebut sampai dengan dimana batuan tersebut diendapkan. Adanya bidang diskontinu pada massa batuan menjadikan berkurangnya kekuatan geser batuan tersebut (Kartini dkk, 2015). Kondisi kekasaran bidang diskontinu dikuantifikasi berdasarkan persamaan empirik Barton (1977) menggunakan parameter Joint Roughness Coeficient (JRC). Penelitian dilakukan terhadap batugamping yang diambil dari daerah Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pengujian bidang geser dan digitasi kekasaran bidang geser dilakukan pada diaklas batugamping. Hasil pengujian sayatan tipis di laboratorium mengklasifikasikan batugamping pada pengujian ini adalah packstone berdasarkan Dunham 1962. Nilai JRC batugamping dengan permukaan kekasaran smooth nearly planar berdasarkan profil kekasaran memiliki nilai berkisar antara 4 – 6 dan berdasarkan rujukan yang diberikan oleh ISRM (1981) memiliki nilai dengan kategori III atau slickensided stepped. Sedangkan batugamping dengan permukaan smooth memiliki nilai JRC berkisar 12 – 14 dan berdasarkan ISRM masuk kedalam kategori IV atau rough/irregular undulating. Untuk batugamping dengan kekasaran permukaan rough memiliki nilai JRC sekitar 14 – 16 dan berdasarkan profil kekasaran pada rujukan yang di berikan oleh ISRM memiliki kategori IV atau rough/irregular undulating. Berdasarkan hasil dari pengujian geser langsung, bidang geser dengan permukaan kasar (rough), nilai kohesinya lebih besar dari permukaan halus (smooth) dan permukaan halus mendekati lurus (smooth nearly planar). Permukaan kasar (rough), nilai kohesi dan sudut gesek dalam berturut – turut adalah 185,14 kPa dan 18,28º; permukaan halus (smooth) 179,96 kPa dan 6,82º; permukaan halus mendekati lurus (smooth nearly planar) 103,37 kPa dan 5,77º. Berdasarkan perhitungan, dapat disimpulkan bahwa tegangan geser pada kriteria Mohr-Coulomb berada di antara kriteria Barton dan Patton, kecuali pada kelompok sampel permukaan halus mendekati lurus (smooth nearly planar). Hal ini dikarenakan kriteria Barton memperhitungkan beberapa parameter kekasaran bidang diskontinu seperti JCS dan JRC, yang diabaikan pada kriteria Mohr Coulomb. Melalui hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa sebagai kriteria yang memperhitungkan pengaruh kekasaran, parameter kuat geser dari kriteria Barton & Choubey dapat lebih merepresentasikan parameter kekuatan geser dari kekasaran bidang geser bila dibandingkan dengan kriteria Mohr Coulomb. Kriteria Barton & Choubey juga lebih dapat merepresentasikan parameter kohesi pada bidang diskontinu secara lebih baik bila dibandingkan dengan Kriteria Patton yang justru mengabaikan parameter tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Nurul Alifah Rahmawati
Date Deposited: 18 Jul 2019 08:31
Last Modified: 30 Sep 2019 07:49
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20486

Actions (login required)

View Item View Item