ANALISIS PERKEMBANGAN TANAH PADA TAILING DAM TSF 56 PT. NUSA HALMAHERA MINERAL MALUKU UTARA DI AREA SUKSESI ALAM

GAINAU, RIO JECSON (2019) ANALISIS PERKEMBANGAN TANAH PADA TAILING DAM TSF 56 PT. NUSA HALMAHERA MINERAL MALUKU UTARA DI AREA SUKSESI ALAM. Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBARAN PENGESAHAN.pdf

Download (586kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (172kB) | Preview

Abstract

Tailing adalah limbah industri pertambangan, baik tambang emas, tembaga, perak maupun mineral lainnya yang merupakan hasil akhir dari kegiatan pabrik pengolahan dimana secara fisik limbah tailing tersebut berupa lumpur (sludge). Pengendapan tailing menyebabkan tertutupnya ekosistem, sehingga karakteristik lahannya berubah. Perubahan ini meliputi perubahan karakteritik morfologi, fisik, kimia penyusun tanah, serta vegetasi yang tumbuh di atasnya. Dengan bertambahnya waktu, maka area pengendapan tailing akan berkembang menjadi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik morfologi, fisik, kimia, serta logam berat pada area TSF 56 untuk dapat menggambarkan adanya perkembangan pada tanah yang terbentuk di area yang menjadi objek penelitian serta didapatkan tingkat kesuburan tanah dan rencana pengelolahan yang dapat direkomendasikan sehingga area tersebut dapat dimanfaatkan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitar, baik itu flora maupun fauna. Lokasi penelitian terletak di area pengendapan tailing TSF 56 PT. Nusa Halmahera Mineral. TSF 56 ( Tailing Storage Fasility 56) adalah area pengendapan tailing yang sudah tidak difungsikan lagi (tidak aktif) dua tahun terakhir oleh PT. NHM dengan luas area 38,4 Ha. Tahapan penelitian dilakukan melalui proses pengambilan sampel tanah tailing untuk dianalisis laboratorium, selanjutnya deskripsi morfologi tanah tailing, serta pengklasifikasian vegetasi yang tumbuh secara alami di area penelitian Penelitian menunjukan bahwa perbedaan kelas ukuran partikel tailing terbagi menjadi partikel kasar pada zonasi 1 di area tepian tailing dam, partikel agak halus pada zonasi 2 yang mengarah ke tengah tailing dam, dan partikel halus pada zonasi 3 di area tengah tailing dam serta morfologi tanah yang berkembang sudah terlihat pada horison permukaan pada zonasi 1 dan sebagian zonasi 2, namun pada zonasi 3 terkendala karena drainase yang buruk. Karakteristik kimia tanah di TSF 56 dicirikan oleh rata-rata KTK tergolong tinggi, C-organik berkisar rendah-sangat rendah, kation-kation basah Mg, K, Ca, Na bervariasi tinggi-sangat tinggi dengan pH agak alkalis-alkalis serta kandungan unsur logam berat yang berupa As, Cu, Cd, Cr, Pb, dan Hg masih terdapat pada area TSF 56 namun berada pada batas normal atau dibawah baku mutu kandungan logam berat, kecuali unsur Cu yang masih berada di atas baku mutu logam berat, sehingga perlu untuk dilakukan pengelolahan. Manajemen area tailing perlu dilakukan untuk menganalisis dan memperbaiki kondisi lahan di tailing dam serta perlu adanya pemilihan vegetasi yang tepat yang dapat dimanfaatkan saat proses reklamasi dan pengelolahan area tersebut nantinya dilakukan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 12 Jul 2019 08:42
Last Modified: 12 Jul 2019 08:42
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20322

Actions (login required)

View Item View Item