IDENTIFIKASI BATUAN INDUK DAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN KORELASI METODE MAGNETOTELLURIC DAN GRAVITASI PADA CEKUNGAN MESOZOIKUM SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT

TAMA, R. ERIC MOCHTAR PUTRA (2019) IDENTIFIKASI BATUAN INDUK DAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN KORELASI METODE MAGNETOTELLURIC DAN GRAVITASI PADA CEKUNGAN MESOZOIKUM SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (403kB) | Preview
[img]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (296kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. Abstrak-abstract.pdf

Download (390kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (638kB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penelitian menggunakan data sekunder pada Cekungan Singkawang, Kalimantan Barat. Cekungan Singkawang merupakan salah satu cekungan Mesozoikum dengan endapan sedimen berumur Trias sampai Kapur diharapkan memiliki potensi penghasil minyak dan gas serta petroleum system yang lengkap. Digunakan korelasi metode magnetotelluric dan gravitasi untuk mengetahui potensi hidrokarbon pada Cekungan Singkawang. Metode Magnetotelluric dapat mengetahui keberadaan source rock berdasarkan kontras nilai resistivitas. Metode Gravitasi dapat mengetahui batas cekungan dan pola struktur berdasarkan nilai densitas batuan. Raw data magnetotelluric berupa data deret waktu dengan 14 titik pengukuran dengan jarak antar titik pengukuran sekitar 2 - 5 km yang diterapkan pada 2 lintasan. Lintasan 1 memiliki arah orientasi Barat Daya – Timur Laut dan lintasan 2 memiliki arah orientasi Tenggara – Barat Laut. Hasil inversi 2D magnetotelluric menghasilkan variasi nilai resistivitas. Nilai resistivitas tinggi diinterpretasikan sebagai Intrusi Granodiorit Mensibau (Klm). Nilai resistivitas sedang diinterpretasikan sebagai Formasi Pedawan (Kp). Nilai resistivitas rendah diinterpretasikan sebagai Kelompok Bengkayang (Rjb) yaitu Formasi Sungaibetung. Batas Cekungan Singkawang terlihat dari nilai anomali gravitasi tinggi pada Peta Anomali Lokal dengan nilai 15,2 mGal – 41,1 mGal. Pemodelan 2,5 D Gravitasi menunjukkan perlapisan batuan dan pola struktur yang berkembang berupa sesar turun. Berdasarkan korelasi metode menunjukkan keberadaan batuan induk berada pada Kelompok Bengkayang (Rjb) yaitu Formasi Sungaibetung dengan nilai resistivitas <16 Ωm dan densitas 2,43 – 2,5 gr/cc pada kedalaman 8 km. Intrusi Granodiorit Mensibau (Klm) memiliki nilai resistivitas >806 Ωm dan densitas 2,67 gr/cc. Formasi Pedawan (Kp) memiliki nilai resistivitas 16 – 806 Ωm dan densitas 1,8 – 2,45 gr/cc. Kata Kunci : Anomali, Cekungan Singkawang, Densitas, Gravitasi, Magnetotelluric, Resistivitas, Source Rock.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography
Depositing User: S.IP NURUL ALIFAH RAHMAWATI
Date Deposited: 08 Jul 2019 04:23
Last Modified: 08 Jul 2019 04:23
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20162

Actions (login required)

View Item View Item