PRARANCANGAN PABRIK KIMIA BIPHENYL DARI BENZENE KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN

AINI, LARAS NUR and PANDIANGAN, YOLANDA ESTER (2019) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA BIPHENYL DARI BENZENE KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (261kB) | Preview
[img]
Preview
Text
lembar pengesahan.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (242kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (119kB) | Preview

Abstract

INTISARI Pabrik Biphenyl dirancang dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun. Bahan baku untuk pembuatan biphenyl adalah benzene yang diperoleh dari Shell Chemicals Pte Ltd, Singapore. Pabrik ini direncanakan didirikan di kawasan industri Cilacap, dengan badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Luas tanah yang diperlukan adalah 71.274 m2 dengan total tenaga kerja sebanyak 187 orang. Pabrik beroperasi kontinyu selama 24 jam/hari dan 330 hari efektif dalam setahun. Pembuatan biphenyl menggunakan proses dehidrogenasi. Reaksi dijalankan di dalam reaktor fixed bed multi tube yang beroperasi pada suhu 645,20C – 649,30C dimana suhu dipertahankan tidak melebihi suhu 6500C pada tekanan 5,5 atm. Produk keluar dari reaktor masih berupa fase gas, sehingga untuk mengembunkan hasil keluaran reaktor maka harus dilakukan berbagai proses yaitu penurunan tekanan menggunakan expansion valve (EV-1) dan pendinginan menggunakan waste heat boiler (WHB), kemudian dilanjutkan dengan alat kondensor parsial (CDP), disini hasil keluaran reaktor berubah menjadi fase cair dan sedikit fase gasnya, sehingga untuk memisahkan kedua fase tersebut, dipilih separator (SP-2). Adapun hasil keluaran separator tersebut terbagi menjadi dua bagian, dimana bagian gas yang tidak terembunkan dialirkan ke unit pengolahan limbah (UPL), sedangkan gas yang terembunkan dialirkan ke heater (H) sebelum diumpankan ke menara distilasi (MD-1). Hal ini bertujuan agar umpan masuk menara distilasi (MD-1) pada kondisi cair jenuh. Pada alat menara distilasi (MD-1), umpan akan dimurnikan berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan didapatkan produk biphenyl dengan kemurnian 76,4% pada bagian bawah menara distilasi (MD-1). Sedangkan hasil atas menara distilasi (MD-1) diembunkan dengan alat kondensor (CD-1) dan dialirkan kembali ke vaporizer (V) sebagai recycle dan sebagian dikembalikan ke menara distilasi (MD-1) sebagai refluks. Karena diinginkan produk dengan kemurnian tinggi maka perancang mengumpankan hasil bawah menara distilasi pertama (MD-1) menuju ke menara distilasi ke dua (MD-2) pada kondisi cair jenuh. Sehingga pada proses distilasi kedua ini diperoleh hasil keluaran menara distilasi (MD-2) bagian bawah yaitu produk biphenyl dengan kemurnian 99,9%. Produk biphenyl tersebut memiliki kekentalan relatif besar yaitu 4,4 cP pada kondisi lingkungan, sehingga hasil bawah menara distilasi kedua (MD-2) pada kondisi cair jenuh (viskositas larutan sebesar 0,25 Cp) dialirkan ke prilling tower (PT) untuk membentuk produk biphenyl menjadi prill dengan ukuran diameter rata-rata 2 mm. Kemudian prill biphenyl diangkut menggunakan srew conveyor (SC) dan dimasukkan ke silo menggunkan bucket elevator (BE). Untuk mendukung jalannya proses diperlukan layanan utilitas meliputi air, listrik, bahan bakar, steam dan udara tekan. Kebutuhan air total yang diperlukan pada pabrik ini sebesar 49.870,50 kg/jam yang diambil dari sungai Donan, Cilacap, Jawa Tengah, yang mana digunakan untuk mencukupi kebutuhan air servis, air kebutuhan rumah tangga dan perkantoran, air pendingin dan air umpan boiler. Kebutuhan listrik berdasarkan perhitungan 1.154,34 kW, yang dipenuhi PLN sebesar 1.442,93 kW, digunakan generator ketika terjadi pemadaman listrik. Sedangkan untuk bahan bakar fuel gas digunakan sebesar 79.930.319 m3/tahun dan bahan bakar solar sebesar 39.092,4 liter/tahun. Kebutuhan udara tekan setiap alat sebagai pengoperasi alat kontrol sebesar 2 m3/jam, sehingga kebutuhan total udara tekan adalah 64,80 m3/jam. Berdasarkan perhitungan evaluasi ekonomi diperoleh modal tetap yang diperlukan sebesar $47.621.052 dan Rp14.013.094.136.906,00, serta modal kerja sebesar Rp18.273.821.349.297. Return on Invesment (ROI) sebelum pajak 38,7% dan setelah pajak 27,1%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,1 tahun dan setelah pajak 2,7 tahun. Break Even Point (BEP) 46,94 % , Shut Down Point (SDP) 14,05 %, dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) 20,55 %. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, pabrik biphenyl kapasitas 100.000 ton/tahun ini menarik untuk dikaji lebih lanjut. Kata Kunci: Benzene, Biphenyl, Dehidrogenasi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: S.IP NURUL ALIFAH RAHMAWATI
Date Deposited: 04 Jul 2019 07:45
Last Modified: 04 Jul 2019 07:45
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/20136

Actions (login required)

View Item View Item