Setyaningrum, Ayu Tyas (2019) “Evaluasi Performance Furnace 12F-1 NHT (Naphtha Hydrotreating) Unit I2 FOC I (Fuel Oil Complex) I” PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP – JAWA TENGAH Periode Januari – Februari 2019. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Preview |
Text
2. COVER.pdf Download (99kB) | Preview |
Preview |
Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (491kB) | Preview |
Preview |
Text
4. DAFTAR ISI.pdf Download (216kB) | Preview |
Preview |
Text
5. ABSTRAK.pdf Download (218kB) | Preview |
Abstract
Dampak dari perubahan bahan baku olah, beban pada peralatan operasi
sewaktu-waktu dapat berubah-ubah tergantung karakter minyak mentahnya.
Sehingga dapat menurunkan kinerja salah satu alat operasi yaitu Furnace. Salah
satunya adalah kandungan SG dari minyak mentah yang berbeda-beda, serta
kandungan air yang terdapat dalam minyak. Oleh karena itu furnace merupakan alat
yang penting bagi pabrik ini. Tujuan dibuatnya laporan tugas akhir ini untuk
mengevaluasi kinerja alat furnace, dengan mengitung neraca panas dan menghitung
efisiensinya.
Naphtha dihasilkan dari proses distilasi minyak bumi dan hasil konversi
(Reforming dan Cracking) produk minyak bumi lainnya. Terdapat beberapa jenis
produk naphtha yang dibedakan berdasarkan density (Specific Gravity) dan hasil
analisa PONA (Parafin, Olefin, Naphtene dan Aromatic). Proses hydrotreating
biasa dilakukan untuk umpan naptha sebelum dialirkan ke unit platforming, karena
katalis platforming (platina) sangat sensitif terhadap impurities seperti sulfur,
nitrogen, oksigen, dan logam. Produk yang dihasilkan berupa gas yang
dimanfaatkan sebagai fuel gas atau dibuang ke flare, light naphtha sebagai
komponen blending atau pencampuran dengan heavy naphtha yang sudah ditreat,
hasil dari pencampuran ini adalah premium yang sudah siap dipasarkan dan heavy
naphtha yang kemudian sebagai umpan hydrocarbon Platforming I.
Perhitungan efisiensi furnace 12F-1 unit NHT (Naphtha Hydrotreating) di
kilang FOC I (Fuel Oil Complex I) dilakukan berdasarkan data operasional pada
bulan Desember 2018 dengan efisiensi desain sebesar 57% dan efisiensi rata-rata
furnace yang didapatkan adalah 44,13%. Dari hasil perhitungan dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa efisiensi furnace aktual lebih rendah dari efisiensi desain
sehingga kinerja furnace tergolong kurang baik.
Kata kunci : Furnace, Evaluasi, Efisiensi, Neraca Panas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 21 Jun 2019 06:47 |
Last Modified: | 16 Aug 2023 07:06 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/19905 |
Actions (login required)
View Item |