PERENCANAAN LUMPUR PEMBORAN UNTUK MENGATASI PROBLEM SWELLING CLAY BERDASARKAN ANALISA CUTTING PADA TRAYEK 13 3/8” SUMUR “W-01” LAPANGAN “NG”

PUTRA, WELRIA YOGI RIADY (2019) PERENCANAAN LUMPUR PEMBORAN UNTUK MENGATASI PROBLEM SWELLING CLAY BERDASARKAN ANALISA CUTTING PADA TRAYEK 13 3/8” SUMUR “W-01” LAPANGAN “NG”. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3.Cover.pdf

Download (137kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4.Lembar Pengesahan.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2.Abstrak.pdf

Download (287kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.Daftar Isi.pdf

Download (218kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Pada saat pemboran sumur eksplorasi di lapangan “NG” berpotensi terjadi problem yang disebabkan oleh lithologi formasi. Problem yang disebabkan oleh lithologi formasi adalah problem shale swelling atau sloughing. Salah satu batuan yang sering menyebabkan problem pemboran adalah lapisan batuan shale. Lapisan batuan shale cenderung bersifat swelling ataupun sloughing jika terjadi kontak dengan lumpur pemboran. Kecenderungan swelling terjadi jika mineral lempung reaktif terhadap air dan sloughing terjadi jika mineral lempung tidak reaktif terhadap air. Metode yang digunakan untuk analisa potensi problem pemboran dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan analisa sampel cutting yang dilakukan dengan menggunakan uji X-ray Diffraction (XRD) dan uji Methylene Blue Test (MBT). Dari analisa XRD dibagi menjadi dua metode yaitu bulk mineral XRD dan clay oriented XRD. Bulk mineral XRD dilakukan untuk mengetahui komposisi mineral secara keseluruhan. Selanjutnya apabila dari bulk mineral XRD mengandung clay maka dilakukan clay oriented XRD dengan cara memisahkan terlebih dahulu mineral selain clay dan dilakukan penembakan XRD khusus untuk clay. Uji methylene blue test digunakan untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu sistem clay. Setelah itu, direncanakan komposisi lumpur yang akan digunakan dan dilakukan uji linear swelling meter untuk mengetahui kompatibilitas lumpur tersebut dengan formasi. Hasil penelitian ini menunjukan pada trayek 13 3/8” sumur “W-01”, berpotensi mengalami problem swelling clay karena tingginya kandungan clay yang berkisar antara 6-58%. Selain itu, dari hasil analisa MBT, juga menunjukkan bahwa formasi didominasi oleh shale dengan kelas A yang berpotensi menyebabkan swelling. Berdasarkan analisa-analisa tersebut, maka direncanakan komposisi lumpur yang sesuai untuk digunakan pada trayek 13 3/8” sumur “W-01”, yakni 350 ml + 10 ppb bentonite + KOH 0.25 ppb + KCl 14 ppb + PAC-L 2 ppb + XCD 1 ppb.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 19 Jun 2019 02:51
Last Modified: 19 Jun 2019 02:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/19874

Actions (login required)

View Item View Item