KAJIAN KETIDAKMANTAPAN CROSS CUT FAN SHAFT TAMBANG BAWAH TANAH BLOK CIKONENG PT CIBALIUNG SUMBERDAYA PANDEGLANG BANTEN

ANGGARA, ROCHSYID (2019) KAJIAN KETIDAKMANTAPAN CROSS CUT FAN SHAFT TAMBANG BAWAH TANAH BLOK CIKONENG PT CIBALIUNG SUMBERDAYA PANDEGLANG BANTEN. Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 2.ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
2.ABSTRAK.pdf

Download (186kB) | Preview
[thumbnail of 3. COVER.pdf]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (112kB) | Preview
[thumbnail of 4.LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
4.LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (369kB) | Preview
[thumbnail of 5.DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
5.DAFTAR ISI.pdf

Download (314kB) | Preview
[thumbnail of 1.TESIS-FULL.pdf] Text
1.TESIS-FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

PT Cibaliung Sumberdaya merupakan perusahaan tambang emas yang menerapkan metode penambangan bawah tanah dengan cara cut and fill yang terletak di daerah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Dalam siklus operasi penambangan metode cut and fill, ventilasi tambang merupakan salah satu unit operasi penambangan yang sangat penting sesuai dengan banyaknya aliran udara yang ditangani dan didistribusikan oleh fan utama (Main Fan) dan fan penguat (Fan Booster) di daerah Decline Cikoneng untuk melayani kebutuhan udara dalam operasi penambangan untuk produksi bijih emas.
Cross Cut Fan Shaft Cikoneng merupakan akses untuk mengalirkan udara dari fan utama (Main Fan) ke Decline Cikoneng, selain itu Cross Cut Fan Shaft digunakan juga untuk akses lubang penyelamatan darurat (Escape Way) apabila terjadi kondisi darurat di Decline Cikoneng. Berkaitan dengan kondisi tersebut sehingga keberadaan Cross Cut Fan Shaft Cikoneng merupakan sarana yang penting untuk operasi penambangan bijih emas di Decline Cikoneng. Kondisi saat ini pada Cross Cut Fan Shaft Cikoneng mengalami pelengkungan pada atap terowongan. Hal tersebut merupakan salah satu gejala ketidakmantapan pada terowongan, dan apabila tidak segera ditangani maka akan terjadi runtuhan (failure) pada terowongan tersebut.
Berdasarkan pemodelan numerik bahwa kondisi Cross Cut Fan Shaft Cikoneng mengalami penurunan pada atap lubang bukaan sebelah kanan dan memiliki nilai Strength Factor pada kondisi eksisting dominan berada pada nilai 1,1 sehingga kondisi Cross Cut Fan Shaft Cikoneng dikatakan dalam kondisi tidak mantap. Penyebab ketidakmantapan tersebut karena akumulasi tegangan yang berlebih dan ditambah dengan adanya struktur geologi berupa vein yang memotong lubang bukaan tersebut pada bagian atap.
Berdasarkan pemodelan numerik pada kondisi lubang bukaan eksisting mengalami kondisi ketidakmantapan, untuk mengatasi kondisi tersebut dilakukan penyanggaan ulang dengan menggunakan shotcrete dan h beam. Setelah dilakukan penyanggaan ulang maka nilai strength factor meningkat dan dapat mengatasi kondisi ketidakmantapan pada lokasi Cross Cut Fan Shaft Cikoneng.
Berdasarkan pemodelan numerik bahwa kemantapan di lokasi Cross Cut Fan Shaft Cikoneng tidak dipengaruhi oleh adanya lubang bukaan di sekitarnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 16 May 2019 01:38
Last Modified: 01 Feb 2023 08:00
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/19546

Actions (login required)

View Item View Item