EVALUASI PENANGGULANGAN LOSS CIRCULATION PADA SUMUR “KHD-57” LAPANGAN “EMERALD” PT. PERTAMINA EP ASSET 3

DEWANTORO, KUNTOADI HARYO (2019) EVALUASI PENANGGULANGAN LOSS CIRCULATION PADA SUMUR “KHD-57” LAPANGAN “EMERALD” PT. PERTAMINA EP ASSET 3. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 2. Abstrak.pdf]
Preview
Text
2. Abstrak.pdf

Download (112kB) | Preview
[thumbnail of 3. Cover.pdf]
Preview
Text
3. Cover.pdf

Download (148kB) | Preview
[thumbnail of 4. Lembar pengesahan.pdf]
Preview
Text
4. Lembar pengesahan.pdf

Download (222kB) | Preview
[thumbnail of 5. Daftar isi.pdf]
Preview
Text
5. Daftar isi.pdf

Download (240kB) | Preview

Abstract

Sumur “KHD-57” adalah sumur directional yang dilakukan dengan 4 trayek
yaitu trayek 26”, 17 ½”, 12 ¼” dan 8 ½”. Trayek 26”, memiliki interval kedalaman
262 ft, Trayek 17 ½”, memiliki interval kedalaman 262-2559,18 ft, sedangkan
trayek 12 ¼” memiliki interval kedalaman 2559,18-4645,896 ft dan trayek 8 ½”
memiliki interval kedalaman 4645,896-7900,648 ft. dengan target formasi adalah
formasi Cibulakan Atas. Pada Formasi Parigi terdiri dari dari batuan limestone yang
memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi bahkan bergua-gua yang
merupakan indikasi dapat terjadi problem hilang lumpur pada pemboran sumur
KHD-57.
Analisa penyebab hilang lumpur akan dikaji berdasarkan aspek formasi,
aspek lumpur pemboran dan faktor tekanan. Berdasarkan aspek formasi dilakukan
dengan menganalisa data lithologi dari data litholog log berdasarkan faktor tekanan,
dengan memprediksi serta menghitung tekanan formasi, tekanan hidrostatik lumpur
dan tekanan rekah formasi, kemudian membandingkan antara tekanan formasi dan
tekanan rekah formasi dengan tekanan hidrostatik, equivalent circulating density
(ECD) dan bottom hole circulation pressure (BHCP) dari lumpur pemboran.
Dari hasil analisa yang dilakukan pada trayek 121/4” interval kedalaman 780
– 1416 mMD berdasarkan aspek formasi, yaitu formasi batuan yang ditembus
adalah limestone yang memiliki nilai porositas dan permeabilitas yang tinggi.
Berdasarkan aspek tekanan, tekanan hidrostatik lumpur dan BHCP tidak melebihi
tekanan rekah formasi. Sehingga dapat dikatakan penyebab hilang lumpur pada
interval kedalaman tersebut adalah karena formasi batuan limestone yang memiliki
nilai porositas dan permeabilitas yang tinggi. Klasifikasi jenis hilang lumpur yang
terjadi pada pemboran trayek ini yaitu partial loss dengan besarnya hilang lumpur
mencapai 60 bph. Penanggulangan hilang lumpur pada sumur KHD-57 yaitu
dengan spot LCM CaCO3 1.74 ppg sebanyak 30 bbl, namun sesuai dengan prosedur
ketentuan penanggulangan loss konsentrasi LCM CaCO3 masih terlalu rendah,
seharusnya minimal menggunakan LCM CaCO3 dengan konsentrasi 40 ppb.
Densitas lumpur sebesar 8,66 ppg overbalance pressure masih terlalu besar yaitu
di atas batas toleransi 100-200 psi sehingga densitas lumpur yang dianjurkan adalah
8,5 ppg, pada sumur ini tidak dilakukan penurunan rate pompa, seharusnya rate
pompa diturunkan tetapi lumpur masih bisa sirkulasi ke permukaan agar ECD yang
dihasilkan tidak terlalu besar.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 18 Apr 2019 03:49
Last Modified: 05 Sep 2023 02:10
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/19413

Actions (login required)

View Item View Item