MEMBANGUN MODEL GEOMETRI DAN ANALISA LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA BERDASARKAN MODEL HORNE MENGGUNAKAN DATA WELL LOGGING PADA LAPANGAN “CGE” , KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR

HOPAYA, JUNITUS KEVIN GERALDY (2019) MEMBANGUN MODEL GEOMETRI DAN ANALISA LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA BERDASARKAN MODEL HORNE MENGGUNAKAN DATA WELL LOGGING PADA LAPANGAN “CGE” , KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (459kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (535kB) | Preview
[img]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan di lapangan PT. Trubaindo Coal Mining, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Cekungan sedimen Kutai membentang dari dataran tinggi bagian tengah Kalimantan, melintasi pantai timur pulau ini dan menuju Selat Makassar. Lapangan penelitian merupakan lapangan tambang batubara aktif. Maka dari itu dilakukan kegiatan eksplorasi menggunakan metode well logging geofisika. Terdapat 38 titik bor well logging dengan kedalaman berkisar antara 40 – 70 meter Data yang dihasilkan lewat micrologger dapat langsung digunakan dalam proses analisa dan interpretasi data well logging. Data tersebut dianalisa tiap litologinya kemudian diolah menggunakan software Strater dan Rockwork 16 untuk menggambarkan korelasi antar lubang bor serta menghitung cadangan batubaranya. Kemudian digunakan software Leapfrog untuk menghasilkan model 3D pada data yang telah dikorelasi tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu litologi yang diinterpretasikan berdasarkan nilai cps yaitu Lapisan batulempung memiliki nilai Gamma Ray 50 – 90 cps dengan densitas 4500 – 7000 cps. Lapisan batulanau memiliki nilai Gamma Ray sedang berkisar antara 20 – 55 cps dan nilai densitas antara 3000 – 4500 cps, lapisan batupasir : nilai Gamma Ray relative rendah berkisar antara 12 – 25 cps dan nilai densitas tinggi 4000 – 6000 cps, Lapisan batubara memiliki nilai Gamma Ray rendah berkisar antara 0 – 15 cps dan nilai densitas tinggi 7500 – 9000 cps. Terdapat 10 seam batubara dengan ketebalan 1,5 sampai 4,5 meter. Berdasarkan hasil interpretasi dan analisa model fasies maka dapat disimpulkan bahwa fasies pengendapan daerah penelitian terdapat pada zona transitional delta plain ditandai dengan ditemukannya ciri – ciri lower delta plain dan upper delta plain pada hasil analisa. Keyword : Well Logging, Geometri Batubara, Lingkungan Pengendapan, Horne

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 16 Apr 2019 03:25
Last Modified: 16 Apr 2019 03:25
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/19387

Actions (login required)

View Item View Item