STUDI TOMOGRAFI WAKTU TUNDA GELOMBANG P UNTUK MENGIDENTIFIKASI MIKROKONTINEN DI BAWAH CEKUNGAN SUMATERA SELATAN DAN SUMATERA TENGAH

RIAVIANO, DWIQIE (2019) STUDI TOMOGRAFI WAKTU TUNDA GELOMBANG P UNTUK MENGIDENTIFIKASI MIKROKONTINEN DI BAWAH CEKUNGAN SUMATERA SELATAN DAN SUMATERA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Dwiqie Riaviano - 115150065 - Abstrak Skripsi.pdf]
Preview
Text
Dwiqie Riaviano - 115150065 - Abstrak Skripsi.pdf

Download (290kB) | Preview
[thumbnail of Dwiqie Riaviano - 115150065 - Cover Skripsi.pdf]
Preview
Text
Dwiqie Riaviano - 115150065 - Cover Skripsi.pdf

Download (291kB) | Preview
[thumbnail of Dwiqie Riaviano - 115150065 - Daftar Isi Skripsi.pdf]
Preview
Text
Dwiqie Riaviano - 115150065 - Daftar Isi Skripsi.pdf

Download (90kB) | Preview
[thumbnail of Dwiqie Riaviano - 115150065 - Lembar Pengesahan Skripsi.pdf]
Preview
Text
Dwiqie Riaviano - 115150065 - Lembar Pengesahan Skripsi.pdf

Download (142kB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang diapit oleh ketiga lempeng yaitu
Lempeng Eurasia, Lempeng Samudera Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia yang
menimbulkan kompleksitas tektonika yang tinggi. Kompleksitas tektonika ini
umumnya menimbulkan gempa bumi yang dapat dianalisis dengan menggunakan
tomografi. Langkah untuk mencapai tomografi merupakan relokasi hiposenter
gempa bumi pada daerah penelitian yang terletak di Pulau Sumatera dengan batas
wilayah sebesar (98.33o BT, -7.36o LS) hingga (110.11o BT, 8.30o LU) dengan
jumlah data sebanyak 1127 data yang direkam oleh 14 stasiun dengan pembagian
wilayah sayatan secara horizontal dengan jarak 187.45 kilometer. Relokasi
gempabumi dilakukan menggunakan inversi geiger dan raytracing pseudobending
untuk mengukur panjang gelombang P pada setiap grid di daerah penelitian. Hasil
yang diperoleh merupakan dua sayatan tomografi dari 10 sayatan yang paling baik
untuk merepresentasikan daerah penelitian.
Selanjutnya, dari hasil penampang tomografi menunjukkan keberadaan
mikrokontinen (penampang tomografi 3) dan zona subduksi (penampang tomografi
4) yang termasuk dalam “the fixist model” yaitu double benioff zone dippiung in the
same direction. Perhitungan umur subduksi pun menunjukkan kedua subduksi
terjadi sekitar ±0.82 Juta Tahun Yang Lalu dan ±0.66 Juta Tahun Yang Lalu dalam
prosesnya. Masing-masing penampang tomografi menunjukkan nilai ΔV sebesar 7
km/s hingga -2.5 km/s pada penampang tomografi 3 dan 7 km/s hingga -9 km/s
pada penampang tomografi 4. Hubungan antara penampang tomografi dan geologi
daerah penelitian adalah keberadaan mikrokontinen yang membantu pembentukan
Cekungan Sumatera Selatan dan zona subduksi yang membantu pengangkatan
Bukit Barisan.
Kata Kunci: Geiger, Mikrokontinen, Raytracing Pseudobending, Tomografi, Zona
Subduksi

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: Q Science > Q Science (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 27 Mar 2019 08:05
Last Modified: 27 Mar 2019 08:05
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18904

Actions (login required)

View Item View Item