GEOLOGI DAN STUDI PANAS BUMI NONVULKANOGENIK BERDASARKAN DATA GEOKIMIA, DAERAH LERENG BARAT PEGUNUNGAN MERATUS, DESA HULU BANYU DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LOKSADO, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, KALIMANTAN SELATAN

Kusuma, Argya Gilang (2019) GEOLOGI DAN STUDI PANAS BUMI NONVULKANOGENIK BERDASARKAN DATA GEOKIMIA, DAERAH LERENG BARAT PEGUNUNGAN MERATUS, DESA HULU BANYU DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LOKSADO, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of abstrak.pdf]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (117kB) | Preview
[thumbnail of cover.pdf]
Preview
Text
cover.pdf

Download (487kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (550kB) | Preview
[thumbnail of halaman pengesahan fix.pdf]
Preview
Text
halaman pengesahan fix.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Skripsi-Full.pdf] Text
Skripsi-Full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (65MB)

Abstract

Lokasi penelitian berada di Lereng Barat Pegunungan Meratus, Desa Hulu Banyu dan
Sekitarnya, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Secara koordinat UTM terletak pada zona WGS 50 S, 331400mE - 326400mE dan 9688900mE -
9694000mE. Maksud dan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi serta sistem
panasbumi daerah penelitian berdasarkan data geologi dan geokimia. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah pemetaan geologi permukaan dengan mengambil data langsung di lapangan,
serta pengamatan, pengukuran dan pengambilan conto geokimia manifestasi, tanah dan batuan.
Beberapa analisa yang dilakukan antara lain: analisa petrografi, stereografis, kalsimetri,
mikropaleontologi, unsur tanah, anion-kation fluida, isotop stabil dan X-Ray fluorescence.
Pola pengaliran pada daerah penelitian adalah subdendritik dan joint trellis. Geomorfologi
daerah penelitian terdiri dari berbagai bentuklahan, seperti bentuklahan dataran alluvial (F1),
dataran limpah banjir (F2), tubuh sungai (F3), perbukitan karst (K1), dan perbukitan intrusi (V1).
Stratigrafi daerah penelitian dari yang paling tua ke muda secara berturut-turut adalah Litodem
Granit Belawayan (Kapur Awal Bawah: Berriasian-Aptian), Litodem Monzonit Uruy (Kapur
Awal Atas: Aptian-Albian), Satuan Batugamping Batununggal (Kapur Awal Atas: Aptian-
Albian), dan Satuan Endapan Teras Sungai (Plistosen), Endapan Alluvial (Holosen-Resen).
Struktur geologi daerah penelitian berupa kekar, sesar turun kiri Hulu Banyu, sesar mendatar kiri
Tariban, sesar mendatar kiri Hantakan, sesar turun kiri Uruy, sesar turun kiri Gunung Kentawan,
sesar turun Hantakan. Kemunculan manifestasi diduga dikontrol oleh sesar turun Hulu Banyu.
Manifestasi berupa mata air hangat Hulu Banyu 1 & 2, dengan temperatur permukaan
48,26° C – 48,89° C, pH netral dan basa. Tipe air Sulfat dan terplotkan pada immature water.
Anomali unsur Hg berada di sekitar mata air panas dan sesar turun kiri Hulu Banyu serta sesar
mendatar kiri Tariban. Keberadaan anomali Hg yang tinggi dapat menandakan adanya sumber
panas dibawah permukaan, sesar dan zona permeabel. Data XRF mengungkapkan batuan granitoid
daerah penelitian memiliki afinitas kalk-alkali dan terplotkan pada Volcanic Arc Granite. Sumber
panas pada daerah penelitian diduga berasal dari panas residual batuan pluton granitoid ketika
terjadi subduksi-kolisi pada Zaman Kapur yang bersamaan dengan pembentukan Pegunungan
Meratus. Berdasarkan aspek geologi dan geokimia sistem panasbumi daerah penelitian merupakan
sistem panasbumi non-vulkanogenik yang mengacu kepada model konspetual Heat Sweep
(Hochstein & Browne, 2000).
Kata kunci: geologi, geokimia, manifestasi, non-vulkanogenik, anomali Hg, pegunungan meratus

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 18 Mar 2019 04:41
Last Modified: 01 Feb 2023 07:54
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18750

Actions (login required)

View Item View Item