Albab, Ulul (2019) KONSERVASI MATAAIR GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DUSUN CRANGAH, DESA HARGOTIRTO, KABUPATEN KULONPROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
COVER S1 ULUL ALBAB-114140008.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN S1 ULUL ALBAB-114140008.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK S1 ULUL ALBAB-114140008.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI S1 ULUL ALBAB-114140008.pdf Download (112kB) | Preview |
Abstract
INTISARI Mataair mempunyai peran penting sebagai pemasok kebutuhan air di berbagai tempat. Kecamatan Kokap merupakan daerah yang banyak terdapat mataair, salah satunya berada di Dusun Crangah, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Tidak adanya pengelolaan daerah resapan menyebabkan pemunculan air pada mataair tidak optimal dan menyebabkan penurunan kuantitas mataair. Oleh karena itu, perlu mengetahui karakterisitik mataair, mengetahui kondisi daerah imbuhan, dan arahan konservasi mataair agar dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, laboratorium, perhitungan dan evaluasi. Pengkajian meliputi karakteristik dan potensi mataair yang diketahui dari kuantitas dan kualitas air mataair. Kualitas air dari mataair diketahui menggunakan analisis laboratorium. Parameter yang digunakan untuk analisis laboratorium yaitu sifat fisik (Warna, bau, TDS), sifat kimia (pH, Besi, dan BOD), dan sifat biologi (Total Coliform/Bakteri E. coli) dengan acuan Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air. Kedua mataair yaitu mataair pertama dan mataair kedua termasuk mataair musiman atau mataair dipengaruhi oleh curah hujan (Intermitent Springs). Tipe mataair berdasarkan kelas debit untuk mataair pertama masuk dalam kelas 8, mataair Kedua kelas 7. Tipe kedua mataair termasuk mataair turbuler (terbentuk karena rekahan). Kualitas air dari kedua mataair tergolong baik, namun untuk total koliform dari kedua mataair melebihi kadar maksimum yang telah ditentukan. Berdasarkan perbandingan debit mataair dan kebutuhan air, kuantitas dari kedua mataair tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat. Berdasakan analisis yang telah dilakukan, kondisi daerah imbuhan termasuk dalam kondisi sedang dan buruk. Kondisi sedang dicirikan dengan kemiringan lereng 5-40% dan penggunaan lahan berupa semak, kebun dan pemukiman, sedangkan kondisi buruk dicirikan dengan kemiringan lereng 40-60% dan penggunaan lahan berupa pemukiman. Konservasi mataair yang dilakukan adalah pola penanaman rapat dan pembuatan rorak pada daerah imbuhan kelas sedang, penanaman pohon bambu, pembuatan sarana pelindungan mataair (bak penampung), pembuatan lubang resapan biopori pada daerah imbuhan kelas buruk, dan konservasi berbasis masyarakat. Kata Kunci : Mataair, Karakteristik Mataair, Potensi Mataair, Konservasi, Daerah Imbuhan, rorak
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Basir Umaryadi |
Date Deposited: | 01 Mar 2019 07:33 |
Last Modified: | 01 Mar 2019 07:33 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18531 |
Actions (login required)
View Item |