PREDIKSI TERJADINYA BUCKLING DI LINER 10 3/4” DAN 8 5/8” PADA SUMUR “TMR-28” LAPANGAN PANASBUMI LAHENDONG PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

NUGROHO, WIDHI AMBAR (2019) PREDIKSI TERJADINYA BUCKLING DI LINER 10 3/4” DAN 8 5/8” PADA SUMUR “TMR-28” LAPANGAN PANASBUMI LAHENDONG PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (57kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (588kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Pada saat pemboran telah mencapai kedalaman zona yang akan diproduksi, maka dilanjutkan dengan pemasangan liner. Pada saat running liner 10 3/4”, rangkaian duduk di kedalaman 1357 mMD. Dilakukan penanganan dengan blow aerated 2 GPH, 1200 SCFM. Usaha masuk lebih dalam tidak berhasil. Kemudian didorong dengan rangkaian BHA 9 7/8” sampai shoe di 1600 mMD. Dari penanggulangan tersebut terindikasi terjadi buckling pada liner 10 3/4” karena dilakukan pendorongan rangkaian hingga dasar sumur. Pada liner 8 5/8” terindikasi terjadinya buckling karena liner didudukan di dasar sumur sehingga dasar liner menanggung beban rangkaian liner 8 5/8” dengan temperatur yang tinggi. Evaluasi desain liner sumur “TMR-28” ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan meliputi data Drilling Report, data Dasar Sumur, Trajectory, data Lumpur, dan lain-lain. Setelah itu menghitung potensi buckling dengan metode beban compressive. Apabila terjadi buckling dilanjutkan dengan menghitung thermal elongation untuk menghitung terjadinya helical buckling. Apabila terjadi helical buckling, dilakukan antisipasi dengan cara pengurangan panjang liner atau dengan mengganti grade liner yang lebih tinggi. Pada liner 10 3/4” dengan melakukan perhitungan beban compression didapat hasil 85260,115 lbs dan batas bucklingnya 70345,228 lbs. Dengan metode perhitungan beban compression, hasilnya beban compression melebihi batas buckling sehingga akan berpotensi terjadi buckling. Dengan melakukan perhitungan helical buckling didapat hasil titik netral buckling 2216,758 ft atau 675,84 m, jarak pith 2132,129 in atau 54,15 m, dan induced helical buckling 1014,21 psi. Dengan melakukan perhitungan thermal elongation di dapat hasil perpanjangan liner sebesar 75,45 in atau 1,91 m. Pada liner 8 5/8” dengan melakukan perhitungan beban compression didapat hasil 49529,976 lbs dan batas bucklingnya 37052,825 lbs. Dengan metode perhitungan beban compression, hasilnya beban compression melebihi batas buckling sehingga akan berpotensi terjadi buckling. Dengan melakukan perhitungan helical buckling didapat hasil titik netral buckling 2164,023 ft atau 659,76 m, jarak pith 1754,847 in atau 44,57 m, dan induced helical buckling 1001,03 psi. Dengan melakukan perhitungan thermal elongation di dapat hasil perpanjangan liner sebesar 74,05 in atau 1,88 m

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 21 Feb 2019 07:44
Last Modified: 21 Feb 2019 07:44
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18440

Actions (login required)

View Item View Item