ANALISA CEKUNGAN DAN STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN DATA MAGNETOTELLURIC DAN GRAVITY PADA CEKUNGAN KUTAI, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Hartanto, Adrian (2019) ANALISA CEKUNGAN DAN STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN DATA MAGNETOTELLURIC DAN GRAVITY PADA CEKUNGAN KUTAI, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER (ADRIAN HARTANTO_115140006).pdf

Download (111kB) | Preview
[img]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (185kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK (ADRIAN HARTANTO_115140006).pdf

Download (86kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRACT (ADRIAN HARTANTO_115140006).pdf

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (222kB) | Preview

Abstract

Cekungan Kutai merupakan cekungan sedimen Tersier terbesar dan terdalam di Indonesia. Pembentukan cekungan di Kalimantan bagian Timur pada kala Tersier merupakan hasil amblesan (subsidence). Pada Cekungan Kutai di sebabkan oleh basement rift akibat pemekaran di Selat Makassar, dan dianggap sebagai pembentukan awal dari Cekungan Kutai. Akibat adanya pemekaran pada Selat Makassar memungkinkan terbentuknya half graben, secara bersamaan material sedimen mengisi cekungan tersebut. Sehingga keberadaan batuan dasar dari Cekungan Kutai berada sangat dalam. Maka di gunakan metode magnetotelluric dan gravity yang memiliki penetrasi dan di anggap mampu mendeliniasi kondisi geologi bawah permukaan pada Cekungan Kutai. Kendala pada saat pengukuran data magnetotelluric menimbulkan adanya penyimpangan data (noise). Penyimpangan tersebut mempengaruhi kualitas dari koherensi sinyal. Time Series Analaysis di gunakan untuk mereduksi penyimpangan data (noise). Sehingga kualitas koherensi sinyal data magnetotelluric meningkat. Magnetotelluric di gunakan untuk mendeliniasi kedalaman dan ketebalan batuan induk dan kedalaman batas top basement Cekungan Kutai. Sedangkan gravity di gunakan dalam mengidentifikasi struktur geologi di bawah permukaan. Hasil Time Series Analaysis dalam meningkatkan kualitas koherensi sinyal magnetotelluric menunjukkan peningkatan nilai koherensi sinyal yang semula 70.29 % menjadi 72.24 %. Inversi 2D magnetotelluric dan forward modeling 2.5 D gravity, menunjukkan lapisan batuan yang mengandung organic content dengan ketebalan kurang lebih 5000 meter memiliki nilai resistivitas 2 Ωm hingga 6 Ωm dan densitas 2.15 gr/cc hingga 2.25 gr/cc. Batas dari top basement berada pada kedalaman kurang lebih 8000 m hingga 9000 m. Basement pada Cekungan Kutai memiliki nilai resistivitas lebih besar dari 30 Ωm dan densitas sebesar 2.72 gr/cc hingga 2.79 gr/cc, yang di interpretasi kan sebagai batuan metamorf. Kata kunci: Basement, Cekungan Kutai, Densitas, Gravity, Koherensi, Magnetotelluric, Organic content, Resistivitas, Time-series.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 18 Feb 2019 07:22
Last Modified: 18 Feb 2019 07:22
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18424

Actions (login required)

View Item View Item