GEOLOGI DAN KAJIAN PANAS BUMI NON-VULKANIK BERDASARKAN STUDI GEOKIMIA DAERAH LEJJA, DESA BULUE, KECAMATAN MARIORIAWA, KABUPATEN SOPPENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN

Marifatullah, Muhamad Syarifuddin (2019) GEOLOGI DAN KAJIAN PANAS BUMI NON-VULKANIK BERDASARKAN STUDI GEOKIMIA DAERAH LEJJA, DESA BULUE, KECAMATAN MARIORIAWA, KABUPATEN SOPPENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (220kB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (233kB) | Preview
[thumbnail of Halaman Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (133kB)

Abstract

Potensi panas bumi di Sulawesi merupakan ketiga terbesar setelah Pulau Jawa
dan Pulau Sumatera, yaitu sekitar 3229 MWe yang tersebar di 76 lokasi (Badan
Geologi, 2015). Kondisi tektonisme sulawesi yang mengalami beberapa fase tektonik,
dimana fase awal berupa subduksi yang kemudian menjadi collision (Polve, 1997 dan
Elburg, 1998) mempengaruhi jenis magmatisme yang ada, dan juga mempengaruhi
pembentukan sistem panas bumi pada daerah penelitian, sehingga sebagian besar
potensi panas bumi di Pulau Sulawesi berasosiasi dengan lingkungan non-vulkanik.
Daerah penelitian berada pada daerah Lejja, Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa,
Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis, daerah penelitian
berada pada koordinat UTM 80700 mE – 812000 mE dan 9538100 mN – 9542100
mN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik sistem panas bumi
dengan meninjau aspek geologi, geokimia air serta persebaran alterasi, faktor – yang
mempengaruhi seperti litologi, alterasi dan struktur geologi, mengetahui sejarah
geologi dan tektonisme. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi
permukaan dan analisis geokimia air manifestasi. Stratigrafi daerah penelitian dari
yang berumur tua ke muda secara berurutan yaitu Satuan Lava-leusitit Soppeng
(Miosen Awal), Satuan Breksi Camba (Miosen Tengah – Pliosen Awal), Litodem
Marmer Camba (Miosen Tengah) dan Litodem Trakiandesit (Miosen Tengah).
Himpunan mineral ubahan pada daerah penelitian hasil dari pengamatan lapangan dan
petrografi berupa Zona Klorit ± Kuarsa ± Hematit, Zona Kalsedon ± Kuarsa ± Kalsit
dan Zona Natrolit dan Zona Natrolit ± Kalsit.. Tipe manifestasi panas bumi yang
ditemukan pada daerah penelitian berupa mata air panas. Dengan karakteristik air
panas adalah air bikarbonat dengan kesetimbangan fluida terdapat pada Partial
Equilibrium, perkiraan suhu bawah permukaan sebesar 960 – 1200 C. Persebaran dari
unsur Hg pada daerah penelitian sangat dikontrol oleh struktur geologi yang
berkembang, hal ini dapat dilihat dari kesamaan pola persebaran Hg dengan pola
perebaran densitas struktur geologi. Sedangkan pola persebaran dari unsur CO2
dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat setempat seperti berkebun dan lainya. Sistem
panas bumi pada daerah Lejja diklasifikasikan kedalam sistem panas bumi nonvulkanik,
karena tidak berhubungan dengan magmatisme kuarter dengan model
konseptual yang mengacu kepada Hochstein dan Brownie (2000) yaitu Heat Sweap.
Kata kunci: Panas Bumi, Non-vulkanik, Tektonik, Alterasi, Karakteristirk Air Panas.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Panas Bumi, Non-vulkanik, Tektonik, Alterasi, Karakteristirk Air Panas.
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 12 Feb 2019 03:13
Last Modified: 16 Feb 2024 01:47
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18380

Actions (login required)

View Item View Item