GEOLOGI DAN STUDI PENGARUH FASIES BATUBARA TERHADAP KUALITAS BATUBARA SEAM B DAN SEAM C FORMASI TANJUNG, DAERAH PENGARON DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIMPANG EMPAT, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PRABOWO, IWAN (2014) GEOLOGI DAN STUDI PENGARUH FASIES BATUBARA TERHADAP KUALITAS BATUBARA SEAM B DAN SEAM C FORMASI TANJUNG, DAERAH PENGARON DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIMPANG EMPAT, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Masters thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
Sari.pdf

Download (141kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian berada di wilayah konsesi PKP2B PT. Kadya Carakamulia (PT. KCM) Blok Selatan, yang secara administratif berlokasi di daerah Pengaron, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis, berada pada 115o 03 30.0 BT – 115o 05 20.5 BT dan 3o 12 9.0 LS – 3o 21 48.9 LS, dengan skala peta 1 : 18.000. Luas daerah penelitian adalah 15,7 km2 (1450 hA). Berdasarkan topografi dan aspek yang mengontrolnya, daerah penelitian dibagi menjadi 3 bentukasal, yakni bentukasal struktural, bentukasal fluvial dan bentukasal denudasional. Bentuk asal struktural terdiri dari 4 satuan bentuklahan, yaitu Perbukitan Bergelombang Sedang (S1), Lembah Sinklin (S2), Perbukitan Antiklin (S3), dan Lembah Sesar (S4). Bentukasal fluvial terdiri dari 3 satuan bentuklahan, yaitu Rawa (F1), Tubuh Sungai (F2), dan Dataran Limpah Banjir (F3). Bentuk asal denudasional terdiri 1 satuan bentuklahan, yaitu Lembah Terkikis (D1). Struktur yang berkembang pada daerah penelitian berupa lipatan – lipatan (upright horizontal fold), yaitu, antiklin sinklin Zona Z, antiklin PST Stockroom, sinklin Tambang Lama, antiklin Pengaron, antiklin Lima I, Sinklin Lima, dan antiklin Lima II, dan sesar turun DK. Daerah peneltian tersusun oleh 4 satuan batuan, yaitu litodem andesit yang berumur Kapur Akhir, satuan batupasir Tanjung (Eosen Tengah) yang terdiri dari dominasi batupasir, terdapat sisipan batulempung, batulanau, batubara seam C, batulempung karbonan, satuan batulempung Tanjung (Eosen Tengah) yang tersusun atas dominasi batulempung dengan perselingan dengan batupasir, batulanau, terdapat batubara seam B, dan satuan endapan aluvial (Resen). Berdasarkan analisa profil yang telah dilakukan, satuan batupasir Tanjung terendapkan pada transitional lower delta plain (interdistributary bay, leeve, channel, crevasse splay, swamp, interdistributary mouth bar) – back barrier (storm washover) sedangkan satuan batulempung terendapkan pada lower delta plain (swamp, interdistributary bay). Berdasarkan perhitungan maseral dengan menggunakan parameter GI, TPI, GWI dan VI, seam B termasuk kedalam fasies limnic. Berdasarkan analisa kualitas batubara pada seam B, didapatkan nilai kalori tertinggi 7.478 Cal/g (Sub-bituminus C) pada seam B2DU1 dengan kandungan abu 4,75 % dan kandungan total sulfur 2,13 %. Nilai kalori terendah 5.631 Cal/g (Subbituminus A) pada seam BPST2 dengan kandungan abu 24,04 %, dan kandungan total sulfur 0,73 %. Sedangkan untuk seam C memilki nilai kalori 6.502 Cal/g (Subbituminus B) pada titik seam CPL1 dengan kandungan abu 12,72 % dan kandungan total sulfur 0,44 %.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Bugel Suryanta
Date Deposited: 20 May 2016 02:41
Last Modified: 20 May 2016 02:41
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1838

Actions (login required)

View Item View Item