KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG BATUBARA DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK ARIA KEC. KINTAP KAB. TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ALINAFIAH, AHMAD (2014) KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG BATUBARA DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK ARIA KEC. KINTAP KAB. TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ANSTRAK.pdf

Download (157kB) | Preview

Abstract

Penelitian dilakukan pada pit 2 PT. Pamapersada Nusantara jobsite PT. Arutmin Indonesia (Aria). Pit ini berlokasi di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Dimana sistem yang diterapkan untuk penanganan masalah air adalah gabungan antara mine drainage yaitu upaya untuk mencegah air yang masuk kedalam area penambangan dan mine dewatering yaitu mengeluarkan air yang masuk kedalam daerah penambangan yaitu dengan cara membuat suatu saluran terbuka, sumuran, metode pemompaan dan kolam pengendapan. Pada pit 2, sumber air yang masuk kedalam tambang berasal dari air hujan yang langsung masuk ke bukaan tambang dan air limpasan dari daerah tangkapan hujan di sekitar bukaan tambang. Saat ini sistem penyaliran sudah ada, namun perlu dilakukan pengkajian untuk mengetahui sistem penyaliran yang ada masih berfungsi dengan baik agar tidak mengganggu kegiatan produksi. Berdasarkan analisis data curah hujan tahun 2004 – 2013, diperoleh curah hujan rencana adalah 115,76 mm/hari, intensitas curah hujan 40,13 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83 %. Luas daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian dibagi menjadi lima daerah tangkapan hujan, sebagai berikut : DTH I = 1,46 Km², DTH II = 0,43 Km², DTH III = 0,12 Km², DTH IV = 0,16 Km² dan DTH IV = 0,19 Km². Debit air limpasan pada setiap daerah tangkapan hujan sebagai berikut: DTH I = 35.172 m³/jam, DTH II = 10.368 m³/jam, DTH III = 2.880 m³/jam, DTH IV = 3.852 m³/jam dan DTH V = 4.572 m³/jam. Untuk mencegah supaya air tidak masuk ke area penambangan maka di buat saluran terbuka di sekitar bukaan tambang. Kemudian untuk air yang masuk kedalam bukaan tambang pit 2 di alirkan secara alami kedalam sumuran lalu ke kolam alamiah yang ada disekitar pit. Dimensi saluran terbuka adalah sebagai berikut: Saluran I : (utara Pit 2): a = 1,36 m; b = 1,35 m; B = 2,72 m; h = 1,35 m; d = 1,18 m. Saluran II : (timur Pit 2): a = 0,84 m; b = 0,84 m; B = 1,86 m; h = 0,83 m; d = 0,73 m. Saluran III : (selatan Pit 2): a = 0,94 m; b = 0,94 m; B = 1,89 m; h = 0,94 m; d = 0,82 m. Saluran IV : (barat Pit 2): a = 1 m; b = 1 m; B = 2 m; h = 1 m; d = 0,87 m. Selanjutnya air pada sumuran dipompa menuju kolam pengendapan. Pompa yang digunakan adalah dari tiga pompa merk Multiflo MF420E. Kolam pengendapan terletak di barat daya pit 2 dan berdimensi panjang 30 m, lebar 25 m, dan kedalaman 5 m, sedangkan untuk pengerukan lumpur dilakukan setiap 14 hari sekali. Pit 2 is opening a mine owned by PT. Arutmin Indonesia done by PT. Pamapersada Nusantara as the main contractor. This pit is located in the village of Sungai Cuka, District Kintap, Tanah Laut, South Kalimantan Province. Where the system is applied to the handling of the problem is a combination of mine drainage is an effort to prevent water from entering into the area of mining and mine dewatering which remove the water that goes into the mining area is by making an open drain, sump, pumping method and settling ponds. At Pit 2, a source of water that enters the mine comes from rain water directly into the mine openings and water run off from the catchment area the open pit.. Based on the analysis of rainfall data in 2004 – 2013, rainfall was obtained plan is 115,76 mm/day, rainfall intensity 40,13 mm/hour with a 3 year return period rainfall and hydrological risks by 86,83 %. The total catchment area for rain is divided into five catchments, namely DTH I = 1,46 Km², DTH II = 0,43 Km², DTH III = 0,12 Km², DTH IV= 0,16 Km² and DTH V= 0,19 Km². Debit rain at all catchment area is, DTH I = 35.172 m³/hour, DTH II = 10.368 m³/hour, DTH III = 2.880 m³/hour, DTH IV = 3.852 m³/hour.r and DTH V = 4.572 m³/hour. To prevent that water does not get into the mining area in an open channel for around mine openings. Next to enter the open pit water Pit 2 naturally discharged into the pond. Open channel dimensions are as follows: Channel I (North Pit 2) : a = 1,36 m; b = 1,35 m; B = 2,72 m; h = 1,35 m; d = 1,18 m. Channel II (East Pit 2) : a = 0,84 m; b = 0,84 m; B = 1,86 m; h = 0,83 m; d = 0,73 m. Channel III (South Pit 2) : a = 0,94 m; b = 0,94 m; B = 1,89 m; h = 94 m; d = 0,82 m. Channel IV (West Pit 2) : a = 1 m; b = 1 m; B = 2 m; h = 1 m; d = 0,87 m. Sump dimensions are as follows: Volume = 147.658 m³; the length of surface = 130 m; the width of surface = 65 m; length of base = 110 m; width of base = 56 m; depth = 20 m and then, the water in the sump is pumped into settling ponds. Pumps used is three pump Multiflo MF420E. Settling ponds located in Pit 2 and dimensionless is length 30 m, width 25 m, and a depth of 5 m. whereas for mud dredging done every 14 days.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 20 May 2016 02:32
Last Modified: 20 May 2016 02:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1832

Actions (login required)

View Item View Item