KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA TAMBANG BATUBARA DI PIT B PT. DARMA HENWA, TBK. BENGALON COAL PROJECTS KALIMANTAN TIMUR

SETIAWAN, I PUTU YOGI PRADNYA (2018) KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA TAMBANG BATUBARA DI PIT B PT. DARMA HENWA, TBK. BENGALON COAL PROJECTS KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER .pdf

Download (164kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR-DAFTAR ISI.pdf

Download (148kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (346kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (91kB) | Preview

Abstract

PT. Darma Henwa, Tbk terletak di Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Bengalon. Provinsi Kalimantan Timur. Sistem penambangan yang diterapkan untuk menambang Batubara adalah sistem tambang terbuka dengan metode Strip Mine. Salah satu kegiatan tambahan pada usaha penambangan adalah penyaliran yang berfungsi untuk mencegah masuknya air (Mine Drainage) atau untuk mengeluarkan air yang telah masuk menggenangi daerah penambangan (Mine Dewatering). Air tambang yang tidak ditanggulangi dengan baik dapat mengganggu operasi penambangan. Kemajuan tambang menyebabkan sistem penyaliran tambang ikut berubah. Oleh karena itu perlu adanya kajian terhadap sistem penyaliran tambang yang ada. Berdasarkan analisis data curah hujan tahun 2012-2016, diperoleh curah hujan rencana adalah 68,36 mm/hari, intensitas curah hujan sebesar 23,65 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83%. Daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian dibagi menjadi VIII daerah tangkapan hujan, yaitu DTH I= 4,54 km2,DTH II= 2,12 km2,DTH III= 2,01 km2, DTH IV= 1,35 km2, DTH V= 2,48 km2, DTH VI= 0,97 km2, DTH VII= 1,11 km2 dan DTH VIII= 1,83 km2. Debit air hujan yang masuk ke inpit sebesar 147.481,05 m3/jam. Pemompaan yang dilakukan pada sumuran utama bertujuan untuk menjaga air tetap berada pada elevasi -23 mdpl dan bukan untuk mengeringkan sumuran. Perlu adanya perbaikan pada saluran terbuka I, yang berfungsi untuk mencegah air limpasan agar tidak meluap dan mengalir menuju bukaan tambang serta sebagai saluran pembuangan pompa dari sumuran, saluran terbuka II yang berfungsi untuk mengalirkan seluruh air limpasan dari DTH II ke sumuran utama dan saluran terbuka III yang berfungsi untuk menyalirkan air dari sumuran utama ke kolam pegendapan. Dimensi saluran terbuka I didasarkan atas debit air limpasan pada DTH VIII dan debit pemompaan, sehingga saluran terbuka I memiliki dimensi kedalaman = 2 m; lebar bagian bawah = 2,5 m; lebar bagian atas = 4,5 m, dimensi saluran terbuka II didasarkan atas debit air limpasan pada DTH II, sehingga saluran terbuka memiliki dimensi kedalaman = 2 m; lebar bagian bawah = 2 m; lebar bagian atas = 4 m, dimensi saluran terbuka III didasarkan atas debit air limpasan pada DTH VII dan debit pemompaan sehingga saluran terbuka III memiliki dimensi kedalaman = 2 m; lebar bagian bawah = 2 m; lebar bagian atas = 4 m Dengan kemampuan unit pompa dilapangan, pompa Multiflow 420 EX memiliki debit aktual 668 m3/jam, pompa Sykes FBP 300 (PU 3221) memiliki debit aktual 648m3/jam dan pompa Syes FBP 300 (PU3220) memiliki debit aktual 637m3/jam maka diperlukan peningkatan kapasitas pompa sesuai kemampuan pompa dari spesifikasi sehingga menghasilkan debit yang lebih besar dan menambah jumlah pompa pada sumuran utama yaitu sebanyak 1 buah pompa

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 22 Jan 2019 07:25
Last Modified: 22 Jan 2019 07:25
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18105

Actions (login required)

View Item View Item