KAJIAN PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI AUKSIN DAN SITOKININ PADA PERTUMBUHAN BONGGOL PISANG KEPOK ( Musa acuminate L.)

ANGKAT, MELISA (2015) KAJIAN PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI AUKSIN DAN SITOKININ PADA PERTUMBUHAN BONGGOL PISANG KEPOK ( Musa acuminate L.). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Document1.pdf

Download (61kB) | Preview

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas tanaman buah dengan tingkat permintaan yang tinggi karena memiliki banyak manfaat. Buah pisang berperan penting dalam pemenuhan gizi manusia sebagai sumber energi,serat pangan, dan vitamin. Salah satu jenis pisang yang paling diminati adalah pisang kepok. Kebutuhan pisang kepok yang tinggi belum dapat terpenuhi karena pembudidayaan pisang kepok belum dilakukan secara intensif. Umumnya perbanyakan pisang kepok dapat dilakukan secara konvensional. Budidaya secara konvensional dapat dilakukan dengan menggunakan anakan, namun cara ini jarang dilakukan karena pertumbuhannya yang lambat dan peka terhadap kekeringan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan bonggol pisang. Keunggulan menggunakan bonggol pisang ini adalah pertumbuhannya yang cepat dan seragam, cepat panen dan memanfaat limbah bonggol pisang. Namun pertumbuhan awal tunas dari bonggol memerlukan waktu yang lama sehingga perlu diberikan tambahan zat pengatur tumbuh yaitu auksin dan sitokinin untuk merangsang pertumbuhan bonggol pisang kepok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi auksin dan sitokinin serta interaksi keduanya yang paling baik bagi pertumbuhan bibit bonggol pisang kepok. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Plasmanutfah Pisang Unit Giwangan Yogyakarta pada bulan Maret 2015 sampai Juni 2015. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi auksin dengan taraf 0, 30, 60 ppm dan 90 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi sitokinin dengan taraf 0, 40, 80 dan 120 ppm. Parameter pertumbuhan yaitu waktu munculnya tunas, persentase bonggol bertunas, jumlah tunas, tinggi tunas, bobot basah tunas, bobot kering tunas, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar dan volume akar. Analisis data dilakukan secara statistika dengan menggunakan analisis ragam taraf 5% dan uji beda rataan berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Terdapat interaksi antara konsentrasi auksin dan sitokinin dalam mempengaruhi jumlah akar. Konsentrasi auksin 60 ppm dan sitokinin 40 ppm memberikan respon pertumbuhan yang terbaik pada bonggol pisang kepok. Kata kunci: pisang kepok, bonggol pisang, auksin, sitokinin

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: ari suhascaryo
Date Deposited: 14 Sep 2016 07:06
Last Modified: 14 Sep 2016 07:06
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/179

Actions (login required)

View Item View Item