SIAGIAN, KHRESNA JUNI (2014) ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN NILAI PPV ≤ 2 mm/s PADA JARAK 500 M PT. ORICA MINING SERVICES SITE PT. KPUC, SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Abstract.pdf Download (16kB) | Preview |
Abstract
Penelitian dilakukan di pit 15, PT. Kayan Putra Utama Coal (PT. KPUC)
yang berlokasi di desa Separi Besar, Samarinda, Kalimantan Timur. PT. KPUC
melakukan pembongkaran overburden untuk mendapatkan batubara.
Pembongkaran overburden dilakukan dengan peledakan. Peledakan yang dilakukan
belum dapat dikatakan berhasil, karena masyarakat disekitar tambang terganggu
dengan ground vibration. PT. KPUC menetapkan syarat bahwa di jarak 500 m dari
lokasi peledakan, nilai PPV (Peak Particle Velocity) ≤ 2 mm/s. Pada kegiatan
peledakan yang telah dilakukan PT. KPUC, syarat tersebut belum terpenuhi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan analisis geometri untuk memenuhi syarat tersebut.
Pada tahap awal, dilakukan pengukuran lapangan terhadap nilai PPV yang
dihasilkan oleh kegiatan peledakan di pit 15. Selain itu, dilakukan pengamatan
terhadap jarak pengukuran nilai PPV dari lokasi peledakan dan jumlah bahan
peledak yang meledak per delay. Berdasarkan kedua hasil pengamatan tersebut,
dapat diperoleh nilai scaled distance. Hasil pengukuran lapangan terhadap nilai
PPV dan nilai scaled distance, digunakan untuk mendapatkan persamaan peluruhan
getaran tanah dengan cara memasukkan data nilai PPV pada sumbu y dan nilai
scaled distance pada sumbu x dalam grafik. Berdasarkan grafik tersebut, dapat
diperoleh persamaan peluruhan getaran tanah menggunakan metode regresi power.
Persamaan ini selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi nilai PPV pada
peledakan selanjutnya di pit 15.
Tahap berikutnya, dilakukan pengamatan terhadap jumlah bahan peledak
yang meledak per delay pada setiap kegiatan peledakan yang dilakukan.
Berdasarkan persamaan yang dikemukakan Bertha (1985), diperoleh jumlah bahan
peledak maksimal yang meledak per delay apabila diinginkan nilai PPV ≤ 2 mm/s
di jarak 500 m sebesar 30 kg. Jumlah bahan peledak yang meledak per delay aktual
dibandingkan dengan hasil perhitungan tersebut, diperoleh bahwa jumlah bahan
peledak yang meledak per delay aktual masih melebihi 30 kg. Dengan demikian,
geometri peledakan perlu dirancang ulang agara syarat jumlah maksimum bahan
peledak yang meledak per delay sebesar 30 kg, dapat terpenuhi. Perancangan ulang
geometri peledakan berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh R. L. Ash
dalam Hustrulid (1999), dan evaluasi dari geometri peledakan yang telah
diterapkan. Hasil perancangan ulang geometri peledakan, diperoleh usulan
perbaikan geometri dengan menggunakan teknik double deck. Dengan penerapan
teknik ini, jumlah maksimal bahan peledak yang meledak per delay dapat tercapai.
Dengan demikian, perbaikan geometri peledakan ini diharapkan dapat
menghasilkan nilai PPV ≤ 2 mm/s di jarak 500 m, sehingga peledakan dapat
dikatakan berhasil.
The research is worked on 15th pit, PT. Kayan Putra Utama Coal (PT.
KPUC) which located in Separi Besar village, Samarinda, Kalimantan Timur. PT.
KPUC use blasting to excavate overburden. Unsuccessful blasting will produce
environmental effect, like ground vibration. Citizen on 500 m from PT. KPUC pit’s
that use blasting, has been disturbing by groung vibration. PT. KPUC determine a
condition that on 500 m from blasting area, PPV (Peak Particle Velocity) value
must ≤ 2 mm/s. An analyze of blasting geometry should be done to get PPV value ≤
2 mm/s. The analysis start with record the PPV value of blasting activity on 15th
pit. Then, monitoring to distance between PPV record location and blasting
loacation PPV, and total charge/delay get scaled distance value. PPV value and
scale distance can used to compute PPV predict equation. This equatin can be used
to predict PPV value on next blasting activity. The next step, calculate maximum
charge/delay that permitted using Bertha equation (1985). Blasting geometry will
design based on this maximum charge/delay. A new blasting geometry is use double
deck technique, because this technique can devide total charge that use in one blast
hole into two different charge/delay. By using, this new blasting geometry with
double deck technique, blasting that done in 15th pit become a successful blasting
activity, with no environmental effect like ground vibration.
Keywords : Citizen, Analyze, 15th Pit.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 20 May 2016 01:29 |
Last Modified: | 20 May 2016 01:29 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1774 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |