GEOLOGI DAN ANALISIS ANALISIS HUBUNGAN FORMASI SEMILIR DAN FORMASI SAMPUNG DI DESA POHIJO, KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR

ADLI, FAIZ ZAIN (2019) GEOLOGI DAN ANALISIS ANALISIS HUBUNGAN FORMASI SEMILIR DAN FORMASI SAMPUNG DI DESA POHIJO, KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan .pdf

Download (728kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (91kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (87kB) | Preview

Abstract

Meninjau Peta Geologi Lembar Ponorogo, Samoedra & Sampurno,(1997), stratigrafi di daerah telitian memiliki fenomena yang menarik berupa batuan Tersier yang tersingkap di antara endapan vulkanik muda, Ditinjau dari morfologinya berupa perbukitan terisolir. Secara fisiografis, masuk dalam Zona Depresi Solo, yang seharusnya disusun endapan vulkanik muda (Bammelen,1949). Dengan tinjauan tersebut penulis meneliti daerh telitian dengan sudut pandang struktur geologi. Daerah telitian terletak pada Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Berada di koordinat UTM 530500, 9137500-537500,913300 dengan luasan 31,5 km2. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi detail, pemetaan struktur geologi, pengambilan sampel, analisa petrografi dan analisa mikropaleontologi. Secara stratigrafi daerah telitian dibagi atas Litodem andesit, Litodem Dasit yang berumur Oligosen-Miosen Awal, Satuan breksi-piroklastik Dayakan berumur Oligosen-Miosen Awal, Satuan lapili Cendono berumur Miosen Awal, Satuan batugamping Sampung berumur N14-N15 (Miosen Tengah-Miosen Akhir) dan Satuan lahar Lawu berumur Holosen. Munculnya Satuan lapilli Cendono menindih Formasi Sampung di daerah telitian adalah fenomena yang belum pernah ditemukan dalam stratigrafi Pegunungan Selatan Jawa Timur. Ciri litologi yang menunjukkan piroklastik pada satuan ini sangat berbeda dengan deskripsi peneliti terdahulu (Peta Geologi Lembar Ponorogo, Samoedra & Sampurno,1997) yang menyebut satuan ini terbentuk dari proses turbidit. Berdasarkan ciri litologinya, satuan ini sangat mirip dengan Formasi Semilir di selatan Jawa Timur, sehingga satuan ini penulis interpretasikan sebagai Formasi Semilir. Dari tinjauan stratigrafi dan bukti di lapangan, penulis menyimpulkan kontak Formasi Semilir (Satuan lapilli Cendono) dengan Formasi Sampung (Satuan batugamping Sampung ) adalah kontak sesar. Kontak sesar ini penulis interpretasikan akibat pengaruh thrust fault. Akibatnya Formasi Semilir “berpindah” dari selatan ke daerah telitian. pengaruh thrust fault, juga ditemukan pada kontak Satuan batugamping Sampung dengan satuan di bawahnya. Melhat dari jaraknya, thrust fault ini dapat disebut sebagai overthrust. Akibat proses lebih jauh, menyebabkan daerah telitian membentuk perbukitan terisolir dan menyisakan Formasi Semilir di puncak-puncaknya. Formasi Semilir di daerah telitian ini dapat disebut klippe,. Kata Kunci: Kontak formasi, Formasi Semilir, Struktur geologi, overthrust,

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Sarimin Sarimin
Date Deposited: 09 Jan 2019 07:38
Last Modified: 09 Jan 2019 07:38
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17739

Actions (login required)

View Item View Item