SAKTIYANINGRUM, FALCONIKA MEGA (2018) DELINEASI STRUKTUR DAN PERSEBARAN POROSITAS MENGGUNAKAN METODE ATRIBUT COHERENCE CUBE DAN GEOSTATISTICAL MAPPING PADA LAPANGAN TOTORO CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA = STRUCTURE DELINEATION AND POROSITY DISTRIBUTION USING ATTRIBUTE COHERENCE CUBE AND GEOSTATISTICAL MAPPING METHOD SPREAD AT "TOTORO" FIELD IN NORTH WEST JAVA BASIN. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
FALCONIKA MEGA_115140025_ABSTRAK .pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
FALCONIKA MEGA_115140025_COVER SKRIPSI.pdf Download (368kB) | Preview |
|
|
Text
FALCONIKA MEGA_115140025_DAFTAR ISI.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
FALCONIKA MEGA_115140025_LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (334kB) | Preview |
Abstract
Penelitian dilakukan pada Lapangan "Totoro" yang berada pada Cekungan Jawa Barat Utara, tepatnya di Sub Cekungan Ciputat. Cekungan Jawa Barat Utara terkenal sebagai salah satu cekungan dengan akumulasi hidrokarbon yang besar. Terakumulasinya cadangan hidrokarbon di suatu cekungan membutuhkan struktur sesar yang berfungsi sebagai jalur migrasi bagi hidrokarbon. Adanya struktur sesar ini mengakibatkan perlunya dilakukan analisa struktur sesar yang berkembang pada daerah penelitian agar dapat diketahui zona – zona lemah yang dapat berpotensi sebagai jalur migrasi hidrokarbon. Identifikasi struktur dapat dilakukan dengan metode atribut seismik, salah satunya atribut coherence. Atribut koheren berguna untuk melihat delineasi struktur yang berkembang, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan batasan fase tektonik pada daerah penelitian dan memetakan kemenerusan sesar dan struktur yang berkembang di daerah penelitian. Pembuatan peta porositas dengan metode geostatistikal mapping dilakukan untuk melihat zona persebaran nilai porositas yang dapat digunakan untuk melihat sejauh mana wilayah Talangakar berkembang. Hasil dari atribut koheren didapatkan tanda ketidakmenerusan yang dianggap sebagai adanya stuktur patahan yang terlihat dengan nilai koherensi kecil yaitu kurang dari 50. Sehingga struktur sesar yang berkembang ialah berupa sesar turun. Keterdapatan sesar normal yang tersebar di lokasi penelitian mencirikan bahwa Formasi Talangakar bagian atas terbentuk pada fase syn-rift. Dilihat dari hasil pembuatan peta persebaran porositas didapatkan range nilai sebesar 4% (berwarna merah) memiliki porositas yang rendah, range nilai 10% - 20% (warna kuning) memiliki porositas yang sedang, nilai porositas 20%-30% dikategorikan sebagai porositas yang baik dan dapat dimungkinkan sebagai zona potensial hidrokarbon kemudian nilai porositas >30% dapat dikategorikan sebagai porositas yang sangat baik akan tetapi dianggap tidak wajar. Hal tersebut dilihat dari adanya zona hancuran yang menyebabkan nilai porositas menjadi sangat tinggi. Penentuan jenis lingkungan pengendapan didasarkan pada litologi yang berasal dari studi geologi regional daerah penelitian dan di cocokkan dengan data sumur yang menunjukkan bila daerah penelitian tersebut berada pada lingkungan pengendapan laut. Kata kunci: Formasi Talangakar, atribut coherence cube, porositas, zona prospek lingkungan pengendapan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 09 Jan 2019 02:10 |
Last Modified: | 09 Jan 2019 02:10 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17702 |
Actions (login required)
View Item |