ANALISIS TINGKAT KERENTANAN AIRTANAH PADA RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA DI DESA DARMO, KECAMATAN LAWANG KIDUL, KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRASTIC

NUGERAHA, PANGESTU (2018) ANALISIS TINGKAT KERENTANAN AIRTANAH PADA RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA DI DESA DARMO, KECAMATAN LAWANG KIDUL, KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRASTIC. Masters thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1.Cover.pdf]
Preview
Text
1.Cover.pdf

Download (65kB) | Preview
[thumbnail of 2.Halaman Persetujuan.pdf]
Preview
Text
2.Halaman Persetujuan.pdf

Download (14MB) | Preview
[thumbnail of 3.Abstrak.pdf]
Preview
Text
3.Abstrak.pdf

Download (86kB) | Preview
[thumbnail of 4.Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
4.Daftar Isi.pdf

Download (88kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (131kB)

Abstract

Penelitian difokuskan untuk mengetahui seberapa rentan kemampuan
airtanah di daerah penelitian tepengaruh terhadap pencemaran. Analisis
pendukung meliputi rancangan tambang dengan metode Stripmine serta penelitian
karakteristik hidrologi dan hidrogeologi. Tujuan dari penelitian ini yaitu
menentukan jenis akuifer dan arah aliran airtanah pada daerah penelitian,
mendapatkan nilai indeks DRASTIC pada setiap lubang bor, menganalisis tingkat
kerentanan airtanah pada lokasi penelitian dan membuat serta mengevaluasi peta
zonasi tingkat kerentanan airtanah sebagai bahan untuk analisa perencanaan
kegiatan penambangan.
Kegiatan lapangan meliputi: pengamatan, pengukuran, pengujian potensi
airtanah dengan metode slugtest di daerah penelitian. Pengujian potensi airtanah
dilakukan berdasarkan pada 6 lubang bor inti yaitu: GT-01, GT-02, GT-03, GT-04,
GT-05, dan GT-06. Analisis pada penelitian ini menggunakan metode DRASTIC
sebagai metode pembobotan dan penilaian. Dalam metode DRASTIC, Proses
pencemaran airtanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Kedalaman muka
airtanah, curah hujan, topografi (lereng), litologi, tekstur tanah, dan konduktivitas
hidrolik (Aller, dkk. 1987).
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan curah hujan minimum dan
maksimum dari masing-masing faktor pada seluruh data lubang bor didapatkan
nilai indeks airtanah yang bervariasi yaitu pada curah hujan minimum sebesar 72
sampai 146 dan pada curah hujan maksimum sebesar 96 sampai 165. Dari hasil
nilai indeks DRASTIC yang didapatkan, maka nilai kerentanan airtanah berada
ditingkat sangat rendah hingga sedang jika keadaan curah hujan minimum namun
jika keadaan curah hujan berada pada keadaan maksimum nilai kerentanan
airtanah berada ditingkat kerentanan rendah hingga tinggi. Nilai kerentanan
airtanah meningkat akibat nilai dari parameter (R) curah hujan meningkat.
Peta dibuat menggunakan metode interpolasi analisis spasial invers
distance weighted (IDW) dari nilai indeks DRASTIC 6 lubang bor. Pada peta
tersebut dapat diperkirakan bahwa airtanah memilki kategori kerentanan rendah
pada daerah Utara, kategori kerentanan sedang berada di daerah Tengah dan
kategori rentan/tinggi jika berada di daerah selatan, hal ini merupakan kondisi
yang perlu diperhatikan oleh perencana penambangan untuk melakukan
penanganan airtanah pada daerah Selatan terlebih dahulu sebelum melakukan
penggalian pada daerah tersebut karena jika tidak ditangani akan beresiko
keluarnya airtanah akibat penggalian pada lapisan akuifer yang berkonsekuensi
menghambat kegiatan penambangan dan bahkan tidak tertambangnya batubara
karena tenggelam oleh airtanah hingga membentuk void/pit lake.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 14 Dec 2018 06:34
Last Modified: 27 Feb 2024 02:20
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17537

Actions (login required)

View Item View Item