KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PIT SOUTH TUTUPAN DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE PT. ADARO INDONESIA KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

FAISAL, DENIS (2018) KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PIT SOUTH TUTUPAN DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE PT. ADARO INDONESIA KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (210kB) | Preview
[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (291kB) | Preview
[thumbnail of Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Pengesahan.pdf

Download (627kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (313kB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI-FULL.pdf] Text
SKRIPSI-FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (27MB)

Abstract

PT. Pamapersada Nusantara Jobsite PT. Adaro Indonesia menerapkan metode mine drainage dan mine dewatering pada Pit South Tutupan. Mine Drainage dilakukan dengan cara membuat outer drainage untuk mencegah air masuk ke lokasi tambang dan mine dewatering dilakukan dengan cara membuat saluran terbuka untuk mengarahkan air menuju ke sump. Namun, sump utama mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh adanya air limpasan yang membawa material erosi. Selain itu, pemompaan yang dilakukan tidak mampu untuk mengeringkan air limpasan dan air tanah yang masuk ke dalam sump. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian teknis sistem penyaliran terhadap sump utama dengan mempertimbangkan saluran terbuka, daya tampung sump, kapasitas pemompaan dan jumlah pompa yang akan digunakaan. Metode yang digunakan adalah studi literatur, observasi lapangan, pengambilan data dan pengolahan data.
Berdasarkan analisis data curah hujan selama 17 tahun (2001-2017), diperoleh curah hujan rencana adalah 140,87 mm/hari, intensitas curah hujan sebesar 20,66 mm/jam dengan periode ulang hujan 5 tahun dan risiko hidrologi sebesar 95,60%. Daerah tangkapan hujan pada Pit South Tutupan dibagi menjadi 11 daerah tangkapan hujan. Penelitian dilakukan pada area DTH sump utama yang memiliki debit air lipasan sebesar : DTH Raja Ampat= 26,93m3/detik, DTH Mini Toba = 25,95 m3/detik dan DTH Pangandaran Timur = 2,38 m3/detik.
Saluran terbuka perlu diperbaiki karena kondisi di lapangan mengalami pendangkalan. Rekomendasi saluran terbuka 1 memiliki kedalaman air (d) = 2,75 m, kedalaman saluran (h) = 3,16 m, lebar dasar saluran (b) = 3,17 m, lebar permukaan (B) = 6,37 m, panjang sisi luar saluran (a) = 3,20 m. Rekomendasi saluran terbuka 2 memiliki kedalaman air (d) = 2,71 m, kedalaman saluran (h) = 3,12 m, lebar dasar saluran (b) = 3,12 m, lebar permukaan (B) = 6,27 m, panjang sisi luar saluran (a) = 3,15 m. Gorong-gorong 1 perlu dilakukan penggantian karena kondisinya sudah bengkok, sehingga diperlukan sebanyak 2 batang gorong – gorong berdiameter 0,9 m.
Sump Utama perlu diperbaiki karena kondisi di lapangan mengalami pendangkalan akibat adanya pengendapan lumpur. Rekomendasi volume sump Raja Ampat sebesar 2.601.000 m3 , sump Mini Toba sebesar 2.871.000 m3, sump Pangandaran Timur sebesar 135.000 m3.
Untuk mengeringkan air limpasan dan air tanah yang masuk ke dalam sump, maka diperlukan penambahan 1 unit pompa Multiflo pada sump Raja Ampat , 2 unit pompa Multiflo pada sump Mini Toba. Untuk mengeluarkan lumpur yang ada di dalam sump, perlu ditambahkan 1 unit pompa lumpur pada sump Pangandaran Timur.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 31 Oct 2018 02:39
Last Modified: 08 Feb 2023 04:38
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17216

Actions (login required)

View Item View Item