KAJIAN TEKNIS PRODUKSI EXCAVATOR KOMATSU PC400 DAN DUMP TRUCK SCANIA P380 PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BHARINTO EKATAMA KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NUGRAHENI, MARIA RISTI (2014) KAJIAN TEKNIS PRODUKSI EXCAVATOR KOMATSU PC400 DAN DUMP TRUCK SCANIA P380 PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BHARINTO EKATAMA KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (16kB) | Preview

Abstract

PT. Bharinto Ekatama (PT. BEK) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang pertambangan batubara yang terletak di Kecamatan Damai
Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur dan Kecamatan Teweh Timur
Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah. Lokasi penelitian berada di
pit 3000 blok 02. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang
terbuka dengan menetapkan target produksi batubara sebesar 167.000 ton/bulan.
Kegiatan penambangan batubara menggunakan rangkaian kerja satu unit alat muat
excavator Komatsu PC400 dengan kapasitas mangkuk 2,2 m3 untuk melayani
empat unit alat angkut dump truck Scania P380 dengan kapasitas bak 24 m3. Jarak
angkut yang ditempuh dari pit menuju ROM Stock adalah 2,25 km.
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah produksi nyata batubara belum
optimal yaitu sebesar 151.373 ton/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan data
lapangan, kemampuan produksi alat muat saat ini adalah 157.288,70 ton/bulan
dan kemampuan produksi alat angkut sebesar 153.200,59 ton/bulan.
Faktor yang menyebabkan belum tercapainya produksi optimal alat muat dan
alat angkut tersebut adalah terjadi banyak waktu hambatan yang menyebabkan
tingkat efisiensi kerja alat muat dan alat angkut yang rendah. Selain itu, kondisi
jalan angkut yang belum ideal yaitu berdebu saat kemarau, menjadi berlumpur
akibat hujan dan bergelombang karena adanya beban dari kendaraan
menyebabkan waktu edar alat angkut yang besar.
Dalam upaya peningkatan produksi, maka dilakukan beberapa langkah
perbaikan. Langkah pertama adalah meningkatkan efisiensi kerja dengan
melakukan perbaikan terhadap waktu kerja efektif, yaitu menekan waktu
hambatan yang terjadi. Setelah dilakukan perbaikan waktu kerja efektif, maka
efisiensi kerja alat muat meningkat dari 50,91% menjadi 54,80% dengan
peningkatan produksi menjadi 169.308,12 ton/bulan. Efisiensi alat angkut
meningkat dari 51,31% menjadi 53,31% dengan peningkatan produksi menjadi
159.172,90 ton/bulan sehingga produksi alat angkut masih belum dapat memenuhi
target produksi. Langkah kedua adalah memperbaiki waktu edar alat angkut
dengan perbaikan kondisi lapangan sehingga kecepatan tempuh alat angkut dapat
ditingkatkan. Kecepatan tempuh truk dalam kondisi kosong dari ROM Stock
menuju pit ditingkatkan menjadi 25 km/jam, maka terjadi perubahan waktu edar
alat angkut dari 23,88 menjadi 23 menit. Produksi alat angkut meningkat menjadi
168.250,93 ton/jam sehingga telah memenuhi target produksi.
Setelah dilakukan perbaikan waktu edar alat angkut, maka diperoleh faktor
keserasian alat sebesar 1,0 sehingga tidak terjadi waktu tunggu bagi alat muat
maupun alat angkut.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 19 May 2016 07:20
Last Modified: 19 May 2016 07:20
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1704

Actions (login required)

View Item View Item