PRAPONCO, JANUAR BUYUNG (2018) ”STUDI EFEKTIVITAS KINERJA CO2 REMOVAL DITINJAU DARI JENIS AKTIFATOR YANG DIGUNAKAN DALAM LARUTAN PENYERAP MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
COVER CLEAR.pdf Download (169kB) | Preview |
Preview |
Text
Intisari CLEAR.pdf Download (21kB) | Preview |
Preview |
Text
PENGESAHAN.pdf Download (249kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI CLEAR.pdf Download (96kB) | Preview |
Text
FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pada industri pupuk seperti pada PT. Pupuk Kalimantan timur, terdapat unit ammonia yang berfungsi menyediakan bahan baku untuk sintesa urea yaitu ammonia. Pada pembuatannya unit ammonia akan menghasilkan hasil samping beruapa CO2. CO2 ini merupakan senyawa yang dapat mengganggu pada proses sintesa ammonia, untuk itu diperlukakan suatu unit CO2 removal. CO2 removal akan memisahkan senyawa CO2 didalam campuran gas dengan cara di absorbsi menggunakan solvent. Pada prosesnya solvent akan ditambahkan dengan aktivator yang berfungi sebagai promotor yang akan mempercepat penyerapan CO2. Sehingga akan dihasilkan gas proses dengan kandungan CO2 rendah. Aktivator yang digunakan pada pabrik 3 adalah DEA, DEA memiliki beberapa kelemahan yakni sering kali terdegadasi dengan bereaksi dengan senyawa lain didalam proses absorbsi sehingga menyebabkan meningkatnya penggunaan chemical pada unit CO2 pabrik 3. Untuk itu perlu dilakukan studi untuk mengetahui pengaruh berbagai aktivator seperti ACT-1, MEA, didalam proses absorpsi untuk kemudian dibandingkan dengan DEA.
Tugas ini dilakukan dengan mensimulasikan beberapa aktivator yang mungkin untuk dilakukan simulasi seperti DEA, MEA, dan ACT-1. Hasil gas keluaran yang didapat dari simulasi akan dibandingkan antara aktivator yang satu dengan yang lain. Untuk aktivator ACT-1, hanya akan dilakukan perbandingan dengan DEA secara literature melalui beberapa jurnal penelitian, artikel, serta melihat data aktual dari Pabrik 2 dikarenakan ACT-1 merupakan senyawa rahasia yang tidak diketahui chemical properties nya.
Dari hasil membandingkan antara ACT-1 dan DEA, diperoleh kesimpulan bahwa ACT-1 lebih unggul dari DEA dari segi ketahanan degradasi terdahap suhu maupun O2. ACT-1 juga mampu memberikan efek penyerapan yang lebih baik dari pada DEA begitu pula MEA. Namun dari segi sifat fisis MEA memiliki beberepa kekurangan dibandingkan DEA.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 16 Oct 2018 03:22 |
Last Modified: | 02 Dec 2022 02:37 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16985 |
Actions (login required)
View Item |