ANALISA PENYEBAB TERJADINYA LOST CIRCULATION DAN EVALUASI PELAKSANAAN PENANGGULANGAN PADA PEMBORAN TRAYEK 6” SUMUR “K#17” LAPANGAN “KLN”

AGHA, MOHAMMAD FARLY (2018) ANALISA PENYEBAB TERJADINYA LOST CIRCULATION DAN EVALUASI PELAKSANAAN PENANGGULANGAN PADA PEMBORAN TRAYEK 6” SUMUR “K#17” LAPANGAN “KLN”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
abstrak agha new.pdf

Download (156kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover Skripsi Mohammad Farly Agha.pdf

Download (241kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI agha.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan dgn ttd.pdf

Download (53kB) | Preview

Abstract

Sumur K#17 adalah sumur pengembangan pada lapangan KLN dengan tipe sumur directional dengan total kedalaman 8700 ft.TVD/8904 ft.MD. Pada pemboran sumur K#17 terjadi masalah pemboran lost circulation diformasi Kais batuan gamping, formasi Kais dimulai dari kedalaman 8515 ft.MD/8305 ft.TVD. Masalah lost circulation yang terjadi adalah total lost dengan kehilangan volume lumpur sebesar 350 bbl/jam, total lost terjadi pada trayek 6 inch interval kedalaman 8733 ft.MD/8536 ft.TVD – 8822 ft.TVD/8621 ft.MD, trayek 6 inch dimulai dari kedalaman 8525 ft.MD. Pada sumur K#17 lost circulation ditanggulangi dengan pemakaian campuran LCM CaCO3 ukuran medium dan halus dengan konsentrasi 50 - 60 ppb dan laju alir (Q) 245 gpm. Permasalahan yang akan diteliti pada penulisan ini adalah faktor apa yang menyebabkan terjadinya lost circulation pada saat pelaksanaan pemboran sumur K#17 dan apakah pelaksanaan penanggulangan lost circulation sudah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) dan berhasil menanggulangi total lost circulation. Pada penelitian dilakukan pengumpulan data rencana pemboran (drilling prognosis) dan data pelaksanaan pemboran (drilling report) dan dilakukan review pada data tersebut. Dari data pelaksaan pemboran dapat dianalisa penyebab terjadinya lost circulation dengan langkah sebagai berikut: a) menghitung tekanan hidrostatik lumpur; b) menentukan zona loss dan memprediksi tekanan formasi dengan persamaan d’exponen; c) menentukan tekanan rekah formasi; d) menghitung Bottom Hole Circulating Pressure (BHCP); e) membandingkan tekanan hidrostatik lumpur dan Bottom Hole Circulation Pressure (BHCP) dengan tekanan formasi dan tekanan rekah formasi; f) menentukan faktor penyebab terjadinya lost circulation. Dari data rencana pemboran dapat dievaluasi pelaksanaan penanggulangan lost circulation berdasarkan jenis, volume dan konsentrasi pemakaian lost circulation material (LCM) apakah sudah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) Perusahaan dan berhasil menanggulangi total lost circulation. Berdasarkan hasil analisa dengan persamaan d’exponen didapat interval zona lost pada kedalaman 8581 ft.TVD – 8621 ft.TVD dengan besarnya tekanan rata – rata hidrostatik lumpur pemboran (Ph) sebesar 3780 psi, tekanan rata - rata formasi (Pf) sebesar 3645 psi, Bottom Hole Circulation Pressure (BHCP) rata – rata sebesar 3975 psi dan tekanan rata – rata rekah formasi (Prf) sebesar 5297 psi. Bottom Hole Circulation Pressure (BHCP) dibawah tekanan rekah formasi (Prf). Formasi tidak rekah akibat faktor tekanan, sehingga penyebab lost circulation adalah faktor formasi yang bergua-gua (cavernous formation). Pelaksanaan penanggulangan total lost circulation pada interval kedalaman 8581 ft.TVD – 8621 ft.TVD berhasil dan sudah sesuai Standart Operating Procedure (SOP) Perusahaan dengan menggunakan laju alir (Q) pompa sebesar 245 gpm dengan pemakaian Lost Circulation Material (LCM) campuran CaCO3 ukuran medium dan halus konsentrasi 60 – 100 ppb dengan total volume lumpur sebesar 350 bbl.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 10 Oct 2018 04:44
Last Modified: 10 Oct 2018 04:44
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16888

Actions (login required)

View Item View Item