GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN SIFAT MEKANIKA TANAH DAERAH KRASAK DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SALAMAN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH

TYAPUTRI, DHEA NATAZA (2015) GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN SIFAT MEKANIKA TANAH DAERAH KRASAK DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SALAMAN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH. Masters thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
sari+abstract.pdf

Download (100kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian terletak di Daerah Krasak dan Sekitarnya, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Secara UTM zona 49M terletak di 400000mE-405000mE dan 9162000mN-9167000mN. Daerah penelitian memiliki luas 5 x 5 km2 dengan skala peta 1:15.000. Metode penelitian adalah dengan pemetaan geologi permukaan, kemudian dilakukan analisis laboratorium dan studio untuk menghasilkan peta lintasan dan lokasi pengamatan, peta geomorfologi, peta geologi, peta analisis kestabilan lereng dan pengukuran profil. Pola pengaliran berupa pola subdendritik. Sub satuan geomorfologi daerah penelitian adalah Sub Satuan Geomorfologi Perbukitan Vulkanik, Sub Satuan Geomorfologi Lembah Vulkanik, Sub Satuan Geomorfologi Lereng Vulkanik, Sub Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial dan Sub Satuan Geomorfologi Tubuh Sungai. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi. Urutan dari tua ke muda sebagai berikut: satuan breksi monomik Kaligesing (Oligosen Bawah-Miosen Atas), satuan breksi laharik Sumbing Tua (Kuarter), satuan breksi piroklastik Sumbing Tua (Kuarter) dan satuan endapan alluvial (Holosen). Struktur geologi yang ditemukan pada daerah telitian berupa kekar dan sesar mendatar dengan nama Reverse Right Slip Fault yang berpola tenggara – barat daya. Berdasarkan pengamatan di lapangan terdapat empat lereng yang berpotensi terjadinya gerakan tanah yaitu pada Desa Krasak, Lesanpuro, Purwosari, dan Jebengsari. Hasil analisis kestabilan lereng pada lereng 1 Krasak di dapatkan hasil kondisi lereng labil dengan FK 1,06. Pada lereng 2 Lesanpuro di dapatkan hasil kondisi lereng kritis dengan nilai FK 1,11. Pada lereng 3 di daerah Purwosari di dapatkan hasil kondisi lereng kritis dengan nilai FK 1,09. Dan pada leremg 4 di daerah Jebngsari di dapatkan kondisi lereng kritis dengan nilai FK 1,08. Sistem penanggulangan gerakan tanah pada lereng 1, 2, 3, dan 4 hampir sama yaitu dengan cara memperkecil gaya penggerak dan memperbesar gaya penahan agar lereng tersebut menjadi stabil, seperti pembuatan system drainase yang memadahi pada bagian atas lereng, mengubah geometri lereng yang diikuti dengan pembuatan dinding penahan pada bagian kaki lereng dan juga dapat dengan cara pemasangan alat pantau gerakan tanah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Bugel Suryanta
Date Deposited: 19 May 2016 06:44
Last Modified: 19 May 2016 06:44
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1684

Actions (login required)

View Item View Item